PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH OKRA (Abelmoschus esculentus) TERHADAP PENINGKATAN EKSPRESI VASCULAR ENDHOTELIAL GROWTH FACTOR (VEGF) (Studi Eksperimental Laboratoris pada Proses Penyembuhan Luka Bekas Pencabutan Gigi Tikus Wistar dengan Diabetes melitus)
Main Author: | NIDYA PRAMESTI OLIFIA ASYHARI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/93224/1/KG%20175%2019%20Asy%20p%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/93224/2/KG%20175%2019%20Asy%20p%20DAFTAR%20ISI.pdf http://repository.unair.ac.id/93224/3/KG%20175%2019%20Asy%20p%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.unair.ac.id/93224/4/KG%20175%2019%20Asy%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/93224/ https://www.ijphrd.com |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Penderita diabetes melitus yang melakukan ektraksi gigi berkaitan dengan terjadinya komplikasi yang menimbulkan terganggunya proses penyembuhan luka. Penderita diabetes melitus dengan respon imun menurun terjadi fase inflamasi persisten dan angiogenesis yang abnormal pada fase proliferasi. Pengobatan pada penderita diabetes melitus dilakukan melalui meningkatkan growth factor seperti VEGF. Banyak penelitian melaporkan bahwa pengobatan herbal yang menggunakan ekstrak dari tumbuhan memiliki manfaat pada proses penyembuhan luka seperti ekstrak buah okra karena mengandung flavonoid. Flavonoid dalam mempercepat penyembuhan luka pada penderita diabetes melitus dapat melalui perannya sebagai anti-diabetes, anti-inflamasi dan antioksidan. Hal tersebut berperan dalam proses resolusi inflamasi yang persisten menuju proliferasi oleh makrofag dan efek immunomodulator fungsi makrofag dalam mengeluarkan growth factor. Tujuan: Membuktikan ekstrak buah okra (Abelmoschus esculentus) berpengaruh terhadap peningkatan ekspresi VEGF pada proses penyembuhan luka bekas pencabutan gigi tikus wistar diabetes melitus. Metode: Penelitian eksperimental laboratoris dengan randomized post test only control group menggunakan 24 tikus Wistar yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol (induksi STZ) dan kelompok perlakuan (induksi STZ dengan pemberian ekstrak buah okra). Pencabutan gigi dilakukan pada insisivus kiri rahang bawah. 4 tikus dari masing-masing kelompok dikorbankan pada hari ke-3, 5 dan 7 setelah pencabutan. Soket dipotong untuk dilakukan pemeriksaan immunohistokimia. Hasil: Ekspresi VEGF kelompok kontrol dibanding kelompok perlakuan menunjukkan hasil signifikan (p<0.05). Simpulan: Pemberian ekstrak buah okra (Abelmoshus esculentus) mempunyai pengaruh meningkatan ekspresi VEGF pada proses penyembuhan luka bekas pencabutan gigi tikus wistar dengan diabetes melitus.