PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH OKRA (Abelmoschus esculentus) TERHADAP PENINGKATAN EKSPRESI PLATELET DERIVED GROWTH FACTOR (PDGF) (Studi Eksperimental Laboratoris pada Proses Penyembuhan Luka Pasca Pencabutan Gigi Tikus Wistar dengan Diabetes Melitus
Main Author: | AISYAH EKASARI RACHMAWATI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/93176/1/KG%20135%2019%20Rac%20p%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/93176/2/KG%20135%2019%20Rac%20p%20DAFTAR%20ISI.pdf http://repository.unair.ac.id/93176/3/KG%20135%2019%20Rac%20p%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.unair.ac.id/93176/4/KG%20135%2019%20Rac%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/93176/ https://www.ijphrd.com |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Penyembuhan luka pada penderita diabetes melitus terjadi lebih lama dibandingkan penyembuhan luka pada orang normal. Pada penderita diabetes melitus terjadi peningkatan AGEs yang menyebabkan proses inflamasi berkepanjangan dan disfungsi makrofag dalam mengeluarkan growth factor, salah satunya Platelet Derived Growth Factor (PDGF). Penurunan jumlah ekspresi PDGF berdampak pada gangguan proses proliferasi dan angiogenesis. Ekstrak buah okra memiliki senyawa kimia aktif flavonoid yang memiliki efek antioksidan, antiinflamasi, dan antidiabetes. Ekstrak ini berperan dalam proses resolusi inflamasi menuju proliferasi oleh makrofag dan imunomodulator fungsi makrofag dalam mengeluarkan growth factor. Tujuan: Membuktikan bahwa pemberian ekstrak buah okra dapat meningkatkan ekspresi PDGF pada proses penyembuhan luka pasca pencabutan gigi tikus Wistar dengan diabetes melitus. Metode: Penelitian eksperimental laboratoris rancangan post test only control group design. Menggunakan 24 tikus Wistar yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol (induksi Streptozotocin (STZ)) dan kelompok perlakuan (induksi STZ dan diberi ekstrak buah okra dosis 250 mg/kgBB peroral sondase sehari sekali setelah pencabutan). Pencabutan dilakukan pada gigi insisivus kiri rahang bawah. Empat tikus dari setiap kelompok akan dikorbankan pada hari ke 3, 5, dan 7 setelah pencabutan gigi. Soket pada rahang bawah kiri dipotong untuk dilakukan pemeriksaan imunohistokimia untuk mengetahui jumlah PDGF. Data yang diperoleh kemudian dilakukan analisa statistik menggunakan uji Independent T-test. Hasil: Terdapat perbedaan signifikan (p<0.05) antara jumlah ekspresi PDGF pada kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol pada hari ke-3, 5, 7. Kesimpulan: Pemberian ekstrak buah okra (Abelmoschus esculentus) dapat meningkatkan jumlah ekspresi Platelet Derived Growth Factor (PDGF) pada proses penyembuhan luka pasca pencabutan gigi tikus Wistar dengan diabetes melitus.