PEMBERIAN EKSTRAK BUAH OKRA (Abelmoschus esculentus) TERHADAP PENINGKATAN EKSPRESI TRANSFORMING GROWTH FACTOR β1 (TGF-β1) PADA LUKA PASCA PENCABUTAN GIGI TIKUS WISTAR DENGAN DIABETES MELITUS
Main Author: | ELVINA HASNA WIJAYANTI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/93146/1/KG%20146%2019%20Wij%20p%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/93146/2/KG%20146%2019%20Wij%20p%20DAFTAR%20ISI.pdf http://repository.unair.ac.id/93146/3/KG%20146%2019%20Wij%20p%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.unair.ac.id/93146/4/KG%20146%2019%20Wij%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/93146/ https://www.ijphrd.com |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Penderita Diabetes Melitus mengalami proses penyembuhan luka lebih lama dibandingkan proses penyembuhan luka normal. Pada penderita diabetes terjadi kerusakan jaringan yang menyebabkan proses inflamasi berkepanjangan dan aktivitas antiinflamasi yang tinggi pada proses penyembuhan luka, selain itu terjadi disfungsi makrofag dalam mensekresi growth factor, yaitu TGF-β1 yang mengalami penurunan jumlah, sehingga terjadi gangguan proses proliferasi dan angiogenesis. Ekstrak buah okra mengandung bahan aktif flavonoid yang memiliki efek antioksidan, antiinflamasi, dan antidiabet. Bahan aktif dalam buah okra mempercepat fase inflamasi, terjadi proliferasi dan sekresi growth factor oleh makrofag. Tujuan: Membuktikan bahwa pemberian ekstrak buah okra dapat meningkatkan ekspresi TGF-β1 pada proses penyembuhan luka pasca pencabutan gigi tikus Wistar dengan Diabetes Melitus. Metode: Penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian post test only control group design menggunakan 24 tikus Wistar yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol (induksi STZ dan tanpa diberi ekstrak buah okra) dan kelompok perlakuan (induksi STZ dan diberi ekstrak buah okra dosis 250 mg/kgBB peroral sondase sehari sekali). Pencabutan gigi dilakukan pada gigi insisif kiri rahang bawah. Empat tikus setiap kelompok dikorbankan pada hari ke 3,5, dan 7 setelah pencabutan gigi. Jumlah TGF-β1 dihitung melalui pemeriksaan imunohistokimia pada soket rahang bawah kiri. Hasil: Terdapat perbedaan signifikan (p>0.5) antara jumlah ekspresi TGF-β1 pada kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Kesimpulan: Pemberian ekstrak buah okra per oral secara sondase dapat meningkatkan ekspresi transforming growth factor-β1 (TGF-β1) pada proses penyembuhan luka pasca pencabutan gigi tikus Wistar dengan Diabetes Melitus.