HUBUNGAN PELAKSANAAN UKGS DENGAN STATUS ORAL HYGIENE, KARIES GIGI, POLA MAKAN, TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN RONGGA MULUT DI SEKOLAH DASAR WILAYAH KOTA SURABAYA 2019

Main Author: NADIA CHAIRONY
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/93137/1/KG%20142%2019%20Cha%20h%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/93137/2/KG%20142%2019%20Cha%20h%20DAFTAR%20ISI.pdf
http://repository.unair.ac.id/93137/3/KG%20142%2019%20Cha%20h%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/93137/4/KG%20142%2019%20Cha%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/93137/
https://www.ijphrd.com
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Program UKGS di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan oral hygiene dan menurunkan karies gigi dengan melakukan penyuluhan oleh guru UKGS pada murid namun pelaksanaannya belum diketahui secara jelas. Status oral hygiene dan karies gigi sebagai hasil dari pelaksanaan UKGS dapat digunakan sebagai indikator dalam menilai pelaksanaan UKGS. Selain itu faktor lain seperti pola makan dan tindakan menjaga kebersihan rongga mulut diduga berpengaruh pada pelaksanaan UKGS, oral hygiene, dan karies gigi. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pelaksanaan UKGS dengan status oral hygiene, karies gigi, pola makan, dan tindakan menjaga kebersihan rongga mulut di sekolah dasar wilayah Kota Surabaya 2019. Metode: Penelitian ini merupakan analitik observasional yang dilakukan pada anak kelas 2 SD di dua sekolah dasar pada setiap wilayah kota Surabaya. Pengumpulan data didapatkan dari observasi dan kuesioner kemudian diuji menggunakan korelasi Spearman Hasil: Pelaksanaan UKGS berhubungan positif dengan oral hygiene, karies gigi, dan tidak berhubungan denga pola makan dan tindakan menjaga kebersihan rongga mulut. Oral hygiene berhubungan positif dengan karies gigi. Karies gigi berhubungan negatif dengan tindakan menjaga kebersihan rongga mulut. Tindakan menjaga kebersihan rongga mulut berhubungan positif dengan pola makan. Kesimpulan:. Pelaksanaan dan tahap UKGS di Surabaya belum terlaksana secara berurutan dan rutin sehingga oral hygiene tidak sepenuhnya baik, anak SD tidak bebas karies, pola makan tidak seluruhnya baik, dan tindakan menjaga kebersihan rongga mulut tidak seluruhnya baik.