TRANSMIGRAN DI ANTARA GAM DAN TNI (STUDI KASUS TENTANG TIDAK TERUSIR DAN BERTAHANNYA ETNIS JAWA DI DESA BUKIT HAGU KECAMATAN LHOKSUKON ACEH UTARA PADA PERIODESASI 1976-2005)

Main Author: IBRAHIM CHALID
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/93100/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/93100/2/daftar%20isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/93100/4/daftar%20pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/93100/5/full%20text.pdf
http://repository.unair.ac.id/93100/
https://www.ijphrd.com
Daftar Isi:
  • Studi ini berjudul “Transmigran di Antara GAM dan TNI (Studi Kasus Tentang Tidak Terusir dan Bertahannya Etnis Jawa di Desa Bukit Hagu Kecamatan Lhoksukon Aceh Utara Pada Periodesasi 1976-2005)”. Fokus penelitian ini mengarah pada faktor-faktor yang menyebabkan tidak terusirnya transmigran selama konflik dan strategi bertaham yang digunakan oleh transmigran. Studi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur masyarakat transmigran Buket Hagu memungkinkan masyarakat menciptakan hubungan sosial yang memiliki peran masing-masing dalam mempertahankan keutuhan masyarakat, menciptakan solidaritas sosial yang kemudian terjadi kesadaran kolektif untuk membentuk koperasi yang digunakan dalam memberikan jaminan kepada GAM dan TNI untuk tidak terjadi konflik. Hasil penelitian juga menemukan bahwa transmigran merupakan pemuas kebutuhan fungsional GAM dan TNI yaitu kebutuhan nutrisi dan kebutuhan seksual. Hubungan-hubungan sosial yang terbentuk dalam memenuhi kebutuhan tersebut menciptakan ketergantungan di antara institusi-institusi sosial. Transmigran tidak serta merta membantu GAM dan TNI secara ikhlas, namun memberikan kebutuhan pokok yang sudah dikencingi dan kualitas buruk. Dalam permasalahan disertasi ini, transmigran yang menjadi pemenang karena dapat menjadi remote control terhadap GAM dan TNI. Transmigran memiliki modal ekonomi, modal sosial, dan modal intelektual sehingga tidak terusir dan bertahan dalam konflik yang terjadi.