Daftar Isi:
  • Ikan nila merupakan salah satu jenis ikan yang bernilai ekonomis tinggi, dalam kebutuhan benih maupun ikan konsumsi ini dari tahun ke tahun cenderung meningkat seiring dengan perluasan budidaya. kendala utama dalam pengembangan budidaya ikan nila di Indonesia adalah kurangnya ketersediaan benih di tingkat pembenihan. Permasalahannya terletak pada kualitas benih yang dihasilkan dan pasokan benih yang tersedia secara terus-menerus, sebab kualitas benih merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan nila. Berdasarkan hal tersebut maka UPT Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan Pasuruan melaksanakan program pemuliaan broodstock ikan nila yang bertujuan untuk menghasilkan induk ikan nila strain atau varietas baru yang memiliki kriteria yang bersifat unggul dalam pertumbuhan yaitu ikan Nila Jatimbulan. Tujuan dari Praktek Kerja Lapang ini untuk mengetahui dan memahami teknik pembenihan ikan nila Jatimbulan secara alami, dan permasalahannya sehingga diketahui faktor yang mempengaruhi kegiatan pembenihan ini. Praktek Kerja Lapang dilaksanakan di UPT Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan Pasuruan, Jawa Timur pada tanggal 26 Desember 2018-25 Januari 2019. Metode kerja yang digunakan pada praktek kerja lapang ini adalah dengan melakukan pengamatan secara langsung sehingga diperoleh data primer dan data sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan partisipasi aktif. Pada kegiatan pembenihan ikan Nila Jatimbulan, terdapat beberapa tahapan antara lain, penyediaan induk siap pijah, persiapan kolam, pemijahan, panen larva, pendederan, pemeliharaan larva, pemberian pakan, monitoring kualitas air, pengendalian hama dan penyakit dan panen benih. Pemijahan ikan Nila Jatimbulan dilakukan secara alami pada skala massal dengan perbandingan jantan dan betina yaitu 1:3 yaitu jantan 100 ekor dan betina 300 ekor. Dari kegiatan pembenihan ikan Nila Jatimbulan yang sudah dilaksanakan, diperkirakan induk yang memijah adalah 18% dari induk yang dipijahkan, dengan total larva yang dihasilkan sebanyak 75.000 larva dan tingkat kelangsungan hidup sebesar 84%. Selama proses pemijahan dan pendederan, secara rutin dilakukan pemberian pakan sebanyak dua kali sehari dan monitoring kualitas air dilakukan dua kali dalam satu minggu. Permasalahan yang muncul pada saat proses pembenihan ikan Nila Jatimbulan adalah tidak adanya kegiatan karantina induk atau proses pemberokan induk sebelum dilakukan pemijahan, dan tidak dilakukan kegiatan penetasan telur setelah proses pemijahan sehingga berpengaruh terhadap hasil pembenihan.