Daftar Isi:
  • Pendahuluan: Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang menimbulkan berbagai masalah, tidak hanya dari segi medis namun meluas sampai masalah sosial, ekonomi, budaya, keamanan, dan ketahanan sosial. Penelitian bertujuan mengeksplorasi faktor sosial dan budaya dalam mempengaruhi kemandirian keluarga dalam mencegahan penularan penyakit kusta, kemudian disusun kerangka model program kemandirian keluarga berbasis budaya dan rekomendasi program dalam mencegah penularan penyakit kusta dalam bentuk modul. Metode: Studi ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Kejenuhan data hingga diperoleh lima belas partisipan yang dilakukan pengambilan data secara indepth interview dan Focus Group Discussion (FGD). Partisipan merupakan keluarga yang merawat dan tinggal serumah dengan penderita kusta. Analisis data menggunakan metode analisis Collaizi. Hasil: Identifikasi menemukan lima tema utama: (1) Pemahaman penyakit (spiritual, pandangan penyakit, pilihan pengobatan, penyebab); (2) Faktor Sosial (stigma, dukungan, keterbukaan terkait penyakit); (3) Faktor Ekonomi (biaya kebutuhan, sulitnya akses layanan kesehatan); (4) Nilai Budaya (kedisiplinan terapi, perjalanan penyakit); (5) Psikologis (perasaan diri, mekanisme koping). Kesimpulan: Kemandirian keluarga dalam merawat penderita kusta dipengaruhi oleh banyak faktor, terutama faktor sosial dan budaya. Rekomendasi program pencegahan penularan kusta: (1) Pendidikan kesehatan dan pemberdayaan kepada keluarga dan tokoh agama “Kyai” yang dihormati di masyarakat; (2) Penggunaan konotasi kata yang lebih halus dalam penyebutan penyakit kusta oleh keluarga dan masyarakat; (3) Peningkatan pelayanan skrining deteksi dini dan home visit; (4) Kerjasama lintas sektor dalam peningkatan cakupan wilayah kesehatan dan bantuan sosial-ekonomi bagi keluarga; (5) Konseling terpadu penderita kusta dan keluarga; (6) Program rehabilitasi kelompok dan kesiapan kerja.