FAKTOR PENYEBAB REMAJA MELAKUKAN SEKS PRANIKAH DI KECAMATAN KALIPURO, KABUPATEN BANYUWANGI
Main Author: | AYU FITRI LESTARI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/92844/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/92844/2/daftar%20isi.pdf http://repository.unair.ac.id/92844/3/daftar%20pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/92844/4/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/92844/ https://www.ijphrd.com |
Daftar Isi:
- Permasalahan pernikahan dini pada remaja perempuan dikaitkan dengan peningkatan risiko infeksi menular seksual dan kehamilan yang tidak diinginkan. Salah satu sebab pernikahan dini yang ada pada remaja adalah kehamilan. Menurut UNICEF pada tahun 2016 Indonesia termasuk dalam 20 negara dengan kasus pernikahan dini tertinggi di dunia, yaitu urutan ke 7 dengan jumlah 1.408.000 kasus. Peneilitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang menyebabkan remaja melakukan seks pranikah di Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kualitatif.dan desain fenomenologi. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara mendalam kepada empat orang informan. Teknik perolehan informan menggunakan teknik purposive. Variabel dalam penelitian ini adalah karakteristik informan dan lima variabel dari Snehandu B. Kar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh informan tidak memiliki niat melakukan perilaku seks pranikah. Orang tua berperan dalam memberikan dukungan untuk menjauhi perilaku seks pranikah, sementara teman sebaya terbagi menjadi dua sisi; mendukung dan tidak mendukung. Akses informasi terhadap kesehatan reproduksi remaja masih minim dan sebatas pada pengetahuan tentang pubertas, sementara akses konten pornografi didapatkan oleh semua informan. Variabel otonomi pribadi menunjukkan adanya kontrol diri yang rendah. Hal tersebut didukung dengan adanya situasi aksi seperti ketersediaan tempat, situasi yang sepi, dan suasana yang mendukung. Kesimpulan dari penelitian ini adalah semua variabel yang diteliti menurut teori Snehandu B. Kar sesuai dengan yang dialami oleh informan. Akan tetapi ada beberapa perbedaan yaitu pada dukungan sosial dari teman sebaya. Saran dari peneliti adalah memberikan edukasi dan pembinaan kepada remaja dan orang tua, peningkatan intensitas komunikasi dan pengawasan dari orang tua kepada anak, serta masyarakat agar lebih peduli dan ikut berperan dalam pengawasan perilaku remaja.