ANALISIS SELISIH BIAYA ANTARA BIAYA RUMAH SAKIT DENGAN PAKET INA-CBG’S DALAM UPAYA PENGENDALIAN BIAYA (Pelaksanaan Audit Operasional Di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)

Main Author: ARI KUSDIYANA, NIM101514453007
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/92836/1/TKA%2052%2019%20Kus%20a%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/92836/3/TKA%2052%2019%20Kus%20a%20DAFTAR%20ISI.pdf
http://repository.unair.ac.id/92836/4/TKA%2052%2019%20Kus%20a%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/92836/5/TKA%2052%2019%20Kus%20a.pdf
http://repository.unair.ac.id/92836/
https://www.ijphrd.com
Daftar Isi:
  • Masalah dalam penelitian ini adalah adanya selisih negatif antara biaya RS dibanding dengan paket INA-CBG‟s pada kode diagnosis prosedur operasi pembedahan caesar sebesar Rp. 57.172.916,- (5,5%), prosedur kraniotomi sebesar Rp 35.384.410,- (9,8%), prosedur sistem muskuloskeletal & jaringan penghubung lain-lain sebesar Rp. 40.848.119,- (25,9%), dan prosedur appendik sebesar Rp19.636.045 (13,3%) di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan Tahun 2015. Selisih negatif dikhawatirkan dapat mengganggu profitabilitas rumah sakit di masa yang akan datang. Tujuan peneitian ini untuk menyusun upaya pengendalian selisih biaya (cost containment) antara biaya rumah sakit dengan paket INACBG‟ s pada beberapa kode diagnosis dengan metode audit operasional di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan metode retrospective pada catatan rekam medis pasien BPJS Kesehatan pada kode diagnosis prosedur operasi pembedahan caesar, prosedur kraniotomi, prosedur sistem muskuloskeletal & jaringan penghubung lain-lain, dan prosedur appendik. Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan. Besar sampel sebanyak 182 dari populasi sebanyak 280 dengan menggunakan purposive sampling. Audit operasional untuk menilai kesesuaian antara realisasi operasional dibandingkan dengan standar pelayanan seperti clinical pathway, standar pelayanan rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat ketidaksesuaian proses pelayanan dengan standar pelayanan, meliputi: rentang waktu pelayanan (waktu visite pertama DPJP, jam visite, waktu pelaksanaan operasi), jumlah pemeriksaan penunjang medis, lama hari dirawat, penulisan resep non formularium, dan koding diagnosis. Variasi proses pelayanan dapat menyebabkan terjadinya variasi biaya pelayanan yang berpotensi menimbulkan selisih biaya antara biaya rumah sakit dengan paket INA CBG. Total selisih biaya dari keempat diagnosis yang diteliti adalah selisih negatif sebesar Rp. 98.735.724,- dengan selisih negatif terbesar pada kode diagnosis prosedur sistem muskuloskeletal & jaringan penghubung lain-lain (M-1- 60) yaitu sebesar 29,8%. Rekomendasi yang disusun untuk mengendalikan selisih biaya antara biaya rumah sakit dengan paket INA CBG menggunakan strategi cost containment, yaitu: Cost Awareness (Kesadaran Biaya), Cost Monitoring (Pemantauan Biaya), Cost Management (Manajemen Biaya), dan Cost Incentive (Insentif Biaya).