HUBUNGAN POLA MAKAN DAN PENINGKATAN BERAT BADAN DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH (Studi pada Ibu Hamil Trimester III)

Main Author: NOVA SEPTIAN NUR ISLAMI
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/92833/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/92833/2/daftar%20isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/92833/3/daftar%20pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/92833/4/full%20text.pdf
http://repository.unair.ac.id/92833/
https://www.ijphrd.com
Daftar Isi:
  • Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan dengan diabetes melitus. Faktor yang dapat mempengaruhi kadar glukosa darah pada ibu hamil adalah pola makan dan obesitas. Diabetes saat kehamilan dapat menyebabkan komplikasi pada ibu dan janin. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan pola makan dan peningkatan berat badan dengan kadar glukosa darah. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 42 ibu hamil trimester III yang termasuk ke dalam wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo Surabaya. Variabel dependen penelitian ini adalah kadar glukosa darah. Variabel independen adalah pola makan dan peningkatan berat badan. Metode pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara menggunakan kuisioner dan pengecekan kadar glukosa darah menggunakan glukometer digital. Pola makan diukur menggunakan 2x24 hours food recall dan food frequency questionnaire. Peningkatan berat badan dilihat dari buku KIA responden. Analisis hubungan antar variabel penelitian dilakukan menggunakan uji pearson dan fisher’s exact test. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata jumlah energi yang dikonsumsi responden (1482,12 kkal/hari) dengan persentase sumbangan dari protein (15,96%), lemak (33,04%) dan karbohidrat (50,84%). Hasil pemeriksaan glukosa darah menunjukkan sepuluh (23,8%) responden memiliki kadar glukosa darah rendah, dua (4,8%) responden memiliki kadar glukosa darah tinggi dan tigapuluh (71,4%) responden memiliki kadar glukosa darah normal. Prevalensi GDM di Indonesia sendiri sebesar 1,96-3,6%. Tidak terdapat hubungan antara pola makan (jumlah energi) (p=0,983), pola makan (persentase sumbangan protein) (0,825), pola makan (persentase sumbangan lemak) (0,930), pola makan (persentase sumbangan karbohidrat) (0,924), peningkatan berat badan (0,581) dengan kadar glukosa darah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah selain pola makan dan peningkatan berat badan terdapat faktor lain yang mempengaruhi kadar glukosa darah ibu hamil seperti usia, hormon, aktivitas fisik serta faktor lainnya. Oleh sebab itu sebaiknya ibu hamil perlu memperhatikan beberapa faktor tersebut