UPAYA PENINGKATAN KINERJA NON KEUANGAN INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT MUJI RAHAYU SURABAYA BERDASARKAN 3 PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD
Main Author: | DEVITA TINTASARI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/92778/1/TKA%2047%2019%20Tin%20u%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/92778/2/TKA%2047%2019%20Tin%20u%20DAFTAR%20ISI.pdf http://repository.unair.ac.id/92778/3/TKA%2047%2019%20Tin%20u%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.unair.ac.id/92778/4/TKA%2047%2019%20Tin%20u.pdf http://repository.unair.ac.id/92778/ https://www.ijphrd.com |
Daftar Isi:
- Masalah yang menjadi latar belakang dalam penelitian ini adalah penurunan BOR Rumah Sakit Muji Rahayu Surabaya dari tahun 2016-2018 dengan rerata sebesar 50% masih dibawah standar ideal Juknis Sistem Informasi Rumah Sakit tahun 2011. Penurunan BOR merupakan salah satu indikator kinerja rumah sakit. BOR yang menurun di rumah sakit dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Tujuan penelitian ini adalah menyusun upaya peningkatan kinerja non keuangan instalasi rawat inap Rumah Sakit Muji Rahayu Surabaya melalui 3 perspektif balanced scorecard. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan crossectional, dan pendektan deskriptif. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan dan pasien Rumah Sakit Muji Rahayu Surabaya. Hasil menunjukan bahwa kinerja non keuangan dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan belum memenuhi standar pada jumlah sumber daya manusia keperawatan (21 perawat), karena tidak sesuai dengan standar Peraturan Menteri Kesehatan nomor 56 tahun 2014 tentang perizinan dan klasifikasi rumah sakit. Perspektif proses bisnis internal terdiri dari kualitas pelayanan baik dengan sub variabel physical aspect baik (20,9%), reliability baik (20,7%), personal interaction dokter kurang (17,5%), personal interaction perawat baik (21,3%), problem solving dokter kurang (18,2%), problem solving perawat baik (21,8%), dan policy kurang (17,7%). Inovasi pelayanan baik dan efisiensi penggunaan tempat tidur sesuai (BOR 66,9%) dengan standar keputusan Menteri Kesehatan nomor 129 tahun 2008. Perspektif pelanggan yang terdiri dari kepuasan pasien baik (14,1%). Kepuasan karyawan pada hygiene factor baik (93,1%) dan motivation factor baik (94,8%). Hasil uji analitik menunjukan bahwa sub variabel kualitas pelayanan yang berpengaruh adalah Personal Interaction dokter (p=0,000, b=0,319), problem solving perawat (p=0,003, b=0,218), dan policy (p=0,000, b=0,485). Manajemen Rumah sakit perlu melakukan peningkatan kinerja pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dengan menambah jumlah sumber daya manusia tenaga keperawatan di instalasi rawat inap Rumah Sakit Muji Rahayu Surabaya.