Daftar Isi:
  • Udang vaname merupakan komoditas air payau yang banyak diminati karena memiliki keunggulan seperti tahan terhadap penyakit, mempunyai tingkat pertumbuhan yang relatif cepat, dan tingkat kelulusan hidup yang tinggi. Udang vaname disebut sebagai varietas unggul pada 12 Juli 2001 melalui SK Menteri KP No.41/2001 untuk upaya meningkatkan produksi udang Indonesia menggantikan udang windu (Penaeus monodon) yang telah mengalami penurunan kualitas. Peningkatan produksi dalam kegiatan budidaya udang vaname disertai dengan permasalahan yang muncul berupa ketersediaan benur yang tidak kontinyu akibat kurangnya pemahaman petambak seputar teknik pembenihan sepenggal dari udang vaname. Solusi untuk permasalahan tersebut berupa tujuan dari kegiatan Praktek Kerja Lapang berikut yaitu mengetahui teknik serta permasalahan dan penanganan dalam kegiatan pembenihan sepenggal udang vaname (Litopenaeus vannamei). Kegiatan Praktek Kerja Lapang dilaksanakan di Unit Pelaksanaan Teknis Pengembangan Budidaya Air Payau (UPT PBAP) Bangil, Pasuruan, Jawa Timur pada tanggal 17 Desember 2018 – 31 Januari 2019. Kegiatan pembenihan yang dilakukan meliputi persiapan bak, penebaran benur udang vaname, pengelolaan kualitas air, pemberian pakan, panen, dan pasca panen. Benur udang vaname yang dibudidayakan memiliki nilai GR 0,0023 gram / hari, SGR 24,44%, FCR 0,3817 dan SR 90%.