UPAYA PENINGKATAN KINERJA MUTU PUSKESMAS PASCA SURVEI AKREDITASI BERDASARKAN ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN DAN LEARNING ORGANIZATION (Studi di Puskesmas Kota Bontang, Kalimantan Timur)
Main Author: | ZENNIDAR AULIA NASHIRA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/92720/1/TKA%2019%2019%20Nas%20u%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/92720/2/TKA%2019%2019%20Nas%20u%20DAFTAR%20ISI.pdf http://repository.unair.ac.id/92720/3/TKA%2019%2019%20Nas%20u%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.unair.ac.id/92720/4/TKA%2019%2019%20Nas%20u.pdf http://repository.unair.ac.id/92720/ https://www.ijphrd.com |
Daftar Isi:
- Masalah yang penelitian ini adalah penurunan pelaksanaan rencana tindak lanjut indikator mutu kelompok administrasi manajemen dan upaya kesehatan masyarakat sebanyak 33,3% Puskesmas, dan indikator mutu upaya kesehatan perorangan sebanyak 66,7% Puskesmas pasca survei akreditasi di Kota Bontang tahun 2017. Tujuan penelitian adalah menyusun rekomendasi peningkatan kinerja mutu pasca survei akreditasi Puskesmas di Kota Bontang melalui analisis gaya kepemimpinan situasional dan pendekatan teori learning organization. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan rancang bangun cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan September 2018 sampai dengan Juli 2019. Hasil penelitian menunjukkan 50% Puskesmas mempunyai perbedaan persepsi gaya kepemimpinan situasional Kepala Puskesmas dan ketua tim mutu dengan tim akreditasi. Kondisi LO didapatkan hanya dua dari enam (33,3%) Puskesmas dengan kriteria baik, dan empat Puskesmas (66,7%) dengan kriteria tidak baik. Proses perbaikan berkelanjutan didapatkan tiga Puskesmas (50%) dengan kriteria baik. Sedangkan hasil kinerja mutu Puskesmas didapatkan tiga Puskesmas (50%) dengan kriteria baik. Kesimpulan penelitian ini adalah adanya hubungan antara gaya kepemimpinan situasional Kepala Puskesmas yang sesuai dengan persepsi tim akreditasi dengan proses perbaikan berkelanjutan dan kinerja mutu, adanya hubungan antara LO dengan proses perbaikan berkelanjutan dan kinerja mutu, adanya hubungan antara proses perbaikan berkelanjutan dengan kinerja mutu, dan ada hubungan negatif antara kepemimpinan situasional ketua tim mutu dengan proses perbaikan berkelanjutan dan kinerja mutu, serta hubungan negatif antara monitoring evaluasi Dinas Kesehatan dengan proses perbaikan berkelanjutan dan kinerja mutu