HUBUNGAN RIWAYAT PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) PEMULIHAN BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMOMULYO SURABAYA
Main Author: | ARUM SEKAR RAHAYUNING PUTRI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/92631/1/FKM%20GZ%2061%2019%20Put%20h%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/92631/2/FKM%20GZ%2061%2019%20Put%20h%20DAFTAR%20ISI.pdf http://repository.unair.ac.id/92631/3/FKM%20GZ%2061%2019%20Put%20h%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.unair.ac.id/92631/4/FKM%20GZ%2061%2019%20Put%20h.pdf http://repository.unair.ac.id/92631/ https://www.ijphrd.com |
Daftar Isi:
- Pada usia lima tahun pertama gizi yang cukup perlu untuk memastikan tumbuh kembangnya. Kelompok usia balita rawan terhadap kekurangan gizi sehingga memerlukan perhatian. Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan merupakan salah satu upaya dari pemerintah dalam mengatasi kekurangan gizi pada kelompok usia balita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan riwayat Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Simomulyo. Penelitian ini adalah observasional menggunakan pendekatan kasus kontrol. Kelompok kasus pada penelitian ini adalah balita yang z-score indeks BB/TB-nya tidak mengalami peningkatan setelah 3 bulan mendapat PMT Pemulihan, sementara yang menjadi kelompok kontrol adalah balita yang z-score indeks BB/TB-nya mengalami peningkatan setelah 3 bulan mendapat PMT Pemulihan. Sampel penelitian berjumlah 19 balita untuk kelompok control dan 19 balita untuk kelompok kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara menggunakan kuesioner identitas dan karakteritik balita serta kuesioner food recall 2x24 jam. Data dianalisis menggunakan uji chi square, uji korelasi pearson, dan uji t berpasangan dengan tingkat signifikansi <0,05. Tidak terdapat perbedaan antara status gizi balita sebelum dan setelah PMT Pemulihan serta tidak terdapat perbedaan status gizi balita setelah PMT Pemulihan dan saat penelitian. Selain itu diketahui juga bahwa asupan makanan, riwayat ASI eksklusif, riwayat BBLR, dan kejadian diare tidak berhubungan dengan status gizi balita. Status gizi balita mengalami penurunan setelah tidak mendapat PMT Pemulihan. Perlu dilakukan pendampingan kepada keluarga balita selepas tidak mendapat PMT Pemulihan untuk memantau adanya perubahan status gizi.