Daftar Isi:
  • Ikan lele merupakan salah satu hasil produksi perikanan budidaya yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan. Produksi ikan lele nasional dalam kurun waktu enam tahun (2012 – 2017) naik rata-rata 24,73% per tahun. (KKP, 2017). Potensi produksi lele cukup besar, namun pemanfaatannya untuk diolah menjadi produk-produk dengan nilai tambah yang cukup tinggi masih belum optimal. Produk hasil pemanfaatan ikan lele yang cukup potensial adalah hidrolisat protein ikan. Hidrolisat protein ikan (HPI) merupakan produk berupa peptida pendek atau asam amino yang mudah diserap tubuh hasil reaksi hidrolisis pada ikatan peptida (Wisuthiphaet and Kongruang, 2015). Hidrolisat yang memiliki kandungan peptida bioaktif dapat dijadikan sebagai bahan pangan fungsional karena memiliki aktivitas sebagai antioksidan dan antibakteri (Kusumaningtyas dkk., 2012). Hidrolisat protein dari hasil hidrolisis enzimatik beberapa jenis ikan telah banyak dilaporkan mengandung peptida yang bersifat bioaktif Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan hidrolisat ikan lele (Clarias sp.) hasil hidrolisis menggunakan enzim papain sebagai antioksidan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan menggunakan 4 perlakuan konsentrasi enzim (0%, 3%, 5%, 7%) dan lima ulangan serta dianalisis menggunakan metode statistik. Parameter utama pada penelitian ini adalah derajat hidrolisis dan aktivitas antioksidan IC50. Parameter pendukung ini adalah kadar protein. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi enzim papain pengaruh nyata terhadap derajat hidrolisis nilai IC50 dan kadar protein. Hasil terbaik terdapat pada perlakuan P2 dengan nilai IC50 sebesar 96,2 mg/ml , derajat hidrolisis sebesar 79,4% dan kadar protein 4,4%.