HUBUNGAN KADAR IL-17 SERUM DENGAN SKOR AKTIVITAS PENYAKIT (SKOR DAPSA) PADA PASIEN PSORIATIC ARTHRITIS (PsA) Penelitian Analisis Observasional Cross sectional Di Instalasi Rawat Jalan RSUD dr Soetomo Surabaya
Main Author: | AHMAD ZAMAHSYARI, NIM011328026311 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/92415/1/PPDS.IPD.%2038-19%20Zam%20h%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/92415/2/PPDS.IPD.%2038-19%20Zam%20h%20DAFTAR%20ISI.pdf http://repository.unair.ac.id/92415/3/PPDS.IPD.%2038-19%20Zam%20h%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.unair.ac.id/92415/4/PPDS.IPD.%2038-19%20Zam%20h%20BR.pdf http://repository.unair.ac.id/92415/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: IL-17 diduga kuat berperan pada patogenesis PsA yang ditandai dengan ditemukannya IL-17 di kulit, dan sinovium pada psoriasis. IL-17 menyebabkan disfungsi endotel yang meningkatkan resiko morbiditas kardiovaskular 1,4 kali lipat dan resiko komplikasi kardiovaskular 1,22-1,96 kali lipat dibandingkan populasi umum. Skor DAPSA dipilih karena DAPSA lebih mudah diterapkan dalam klinis dan parameter DAPSA mengevalusi seluruh sendi terutama sendi perifer dan menjelaskan lebih detail baik untuk tenderness maupun swolleness. Hubungan antara IL-17 dengan aktivitas penyakit PsA (skor DAPSA) belum banyak diteliti, khususnya di Indonesia. Tujuan: Menganalisis hubungan kadar IL-17 serum dengan skor aktivitas penyakit (skor DAPSA) pada pasien PsA di Instalasi Rawat Jalan RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Metode: Penelitian observasional analitik cross sectional melibatkan 32 subyek pasien PsA baru yang terdiagnosis berdasarkan CASPAR. Populasi penelitian adalah pasien PsA di Instalasi Rawat Jalan RSUD Dr Soetomo Surabaya. Pemeriksaan kadar IL-17 serum menggunakan metode ELISA dengan reagen ElabsienceR. Aktivitas penyakit diukur berdasarkan skor DAPSA yang dinyatakan ringan (skor> 4-14), sedang (skor >14 -28), dan berat (skor > 28). Hasil: Subyek penelitian 32 pasien, 8 subyek laki-laki dan 24 subyek perempuan. Umur median 51 tahun, umur terendah 17 tahun dan umur tertinggi 60 tahun. Presentasi klinis didapatkan poliartritis simetris 16 subyek (41%), oligoartritis asimetris 13 subyek (33,3%), predominan DIP 7 subyek (18%) dan predominan spondyloarthritis (tipe aksial) 3 subyek (7,7%). Skor DAPSA rerata 23,22 ± 9,0. Kadar IL-17 serum median 138,35 pg/mL (4,05-1867). Didapatkan 22 subyek (68,75%) dengan aktivitas penyakit sedang memiliki kadar IL-17 serum median 134,945 pg/mL. Didapatkan korelasi positif bermakna antara kadar IL-17 serum dengan skor DAPSA (p = 0,019, r = 0,412). Kesimpulan: Kadar IL-17 serum memiliki korelasi positif yang bermakna dengan aktivitas penyakit berdasarkan skor DAPSA.