GAMBARAN HISTOLOGI CEREBRUM FETUS MENCIT (Mus musculus L.) AKIBAT PAJANAN TIMBAL (Pb) PADA USIA KEBUNTINGAN 8, 9, 10, DAN 11 HARI
Main Author: | ANI NURUL FAUZIYAH, 081511433019 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/92330/1/MPB%20119%2019%20Fau%20g%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/92330/2/MPB%20119%2019%20Fau%20g%20DAFTAR%20ISI.pdf http://repository.unair.ac.id/92330/3/MPB%20119%2019%20Fau%20g%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.unair.ac.id/92330/4/MPB%20119%2019%20Fau%20g.pdf http://repository.unair.ac.id/92330/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh timbal yang dipajankan pada induk terhadap cerebrum fetus mencit serta beda kerusakan/kelainan pada cerebrum fetus mencit yang induknya dipajan timbal pada usia kebuntingan yang berbeda (Usia kebuntingan 8, 9,10, dan 11 hari). Digunakan injeksi dosis tunggal (single dose) timbal 100 mg/kgBB secara intraperitoneal pada mencit bunting. Hewan coba yang digunakan sebanyak 15 ekor mencit (Mus musculus L.) betina galur DDY dikelompokkan menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 3 ekor induk mencit. Jumlah fetus dalam satu induk yang diamati adalah 1 ekor. Lima kelompok perlakuan terdiri atas kelompok kontrol dan kelompok induk yang di pajan pada usia kebuntingan. (K) induk tidak diberi perlakuan timbal, (P1) induk dipajan pada UK. 8, (P2) induk dipajan pada UK. 9, (P3) induk dipajan pada UK. 10 dan (P4) induk dipajan pada UK. 11. Pembedahan dilakukan pada usia kebuntingan 18 hari. Subjek yang diamati adalah fetus mencit. Dibuat preparat histologi cerebrum dengan pewarnaan Hematoksilin-Eosin metode Harris. Pengamatan dilakukan pada area thalamus dan korteks serebri cerebrum fetus. Data hasil penelitian diperoleh data kualitiatif atau data nominal. Timbal dosis tunggal 100 mg/ kg BB memunculkan kelainan fetus pada kelompok induk yang diberi perlakuan. Ada beda persentase kerusakan pada masing-masing kelompok perlakuan. Pada UK 8 terdapat kelainan hidrosefalus 33,3 %, kelainan laminasi cerebral cortex 33,3 %, heterotropi cerebral cortex 100 %. Pada UK 9 terdapat kelainan hidrosefalus 33,3 %, kelainan laminasi cerebral cortex 100 %, heterotropi cerebral cortex 100 %, heterotropi thalamic region 100 %. Pada UK 10 terdapat kelainan laminasi cerebral cortex 100 %, heterotropi cerebral cortex 66,7 %, heterotropi thalamic region 66,7 %. Pada UK 11 terdapat kelainan hidrosefalus 66,7 %, laminasi cerebral cortex 66,7 %, heterotropi cerebral cortex 100 %, heterotropi thalamic region 100 %.