PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) GUNA PERCEPATAN PILAR 1 DENGAN PENDEKATAN LOGIC MODEL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGANTANG KECAMATAN NGANTANG KABUPATEN MALANG

Main Author: IKE DIAN WAHYUNI, 101714353003
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/92249/1/TKL.%2005-19%20Wah%20p%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/92249/2/TKL.%2005-19%20Wah%20p%20DAFTAR%20ISI.pdf
http://repository.unair.ac.id/92249/3/TKL.%2005-19%20Wah%20p%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/92249/4/TKL.%2005-19%20Wah%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/92249/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah pendekatan yang digunakan untuk merubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Sanitasi total adalah kondisi ketika suatu komunitas tidak buang air besar sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free (ODF). Logic model adalah model yang sering di gunakan di kalangan lembaga pendanaan untuk program perencanaan dan evaluasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) guna percepatan Pilar 1 dengan pendekatan Logic Model di wilayah kerja Puskesmas Ngantang Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif dengan design penelitian studi kasus tunggal holistik, Informan penelitian sebanyak 11 informan yang meliputi 1 orang Kepala Dinas Kesehatan, 1 orang Kepala Kesehatan Masyarakat, 1 orang Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Olahraga, 2 orang Kepala Puskesmas, 2 orang penanggung jawab program di Puskesmas, 2 orang Camat, dan 2 orang warga yang meliputi 1 natural leader dari proses kegiatan pemicuan masing-masing Kecamatan dan 1 warga biasa. Hasil dalam pelaksanaan program STBM Pilar 1 ini meliputi proses penciptaan lingkungan yang kondusif, proses peningkatan kebutuhan sanitasi, proses peningkatan penyediaan akses sanitasi, masyarakat, dan lintas sektor. Dalam hal ini semua kegiatan tersebut tidak dapat terlaksana dengan baik karena keterbatasan SDM dan belum adanya tim STBM. Disimpulkan bahwa pelaksanaan program STBM Pilar 1 di kecamatan ngantang lebih baik dibandingkan kecamatan pujon karena keterbatasan tim, dan koordinasi yang belum menyeluruh dari kepala puskesmas.