ANALISIS POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN LOW BACK PAIN (Studi Pada Pengrajin Batik Cap Dan Batik Tulis di UMKM Batik Banyuwangi)
Main Author: | YULI ASTUTI NIM, 101511535022 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/92175/1/PSDKU%20FKM%2034%2019%20Ast%20a%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/92175/2/PSDKU%20FKM%2034%2019%20Ast%20a%20DAFTAR%20ISI.pdf http://repository.unair.ac.id/92175/3/PSDKU%20FKM%2034%2019%20Ast%20a%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.unair.ac.id/92175/4/PSDKU%20FKM%2034%2019%20Ast%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/92175/ |
Daftar Isi:
- Low back pain (LBP) merupakan salah satu keluhan yang sering ditemui pada pekerja, tak terkecuali pengrajin batik. Pengrajin batik cap dan batik tulis berisiko terkena LBP karena bekerja dengan posisi agak membungkuk dan melakukan gerakan repetitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi perbedaan postur kerja dengan keluhan low back pain pada pengrajin batik cap dan batik tulis di UMKM Batik Banyuwangi. Desain Penelitian ini adalah Deskriptif observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sejumlah 55 responden dengan teknik pengambilan total sampling. Data didapatkan dari hasil wawancara kuesioner untuk mengetahui karakteristik individu (usia, masa kerja, jenis kelamin dan kebiasaan olahraga). Metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) dan Nordic Body Map (NBM) digunakan untuk mengetahui sikap kerja dan tingkat keluhan LBP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia 31 hingga 50 tahun sebesar 80%. Pengrajin batik tulis memiliki masa kerja terbanyak yaitu 6 hingga 10 tahun dengan presentase 80%. Sedangkan pengrajin batik cap mayoritas memiliki masa kerja 0 hingga 1 tahun dengan presentase 64%. Jenis kelamin pengrajin batik tulis adalah perempuan, dan pengrajin batik cap berjenis kelamin laki-laki. Pengrajin batik cap maupun batik tulis memiliki kebiasaan olahraga yang kurang baik. Postur kerja responden sama-sama dalam kategori sedang, keluhan low back pain yang dialami oleh pengrajin batik tulis mayoritas risiko sedang sebesar 60%, dan keluhan pengrajin batik cap dalam kategori rendah dengan presentase 66,67%. Kesimpulannya Tidak ada perbedaan risiko postur kerja pengrajin batik cap dan batik tulis, tetapi terdapat perbedaan pada tingkat keluhan subyektif. Berdasarkan hal tersebut disarankan kepada pengrajin batik tulis untuk memperbaiki stasiun kerja dan melakukan kegiatan peregangan otot untuk mengurangi keluhan subyektif.