HUBUNGAN TINGKAT RISIKO ERGONOMI TERHADAP KELUHAN MSDs PADA PEMBUAT LEDRE DI DESA GAPLUK KECAMATAN PURWOSARI KABUPATEN BOJONEGORO
Main Author: | ARY KUSMITA NIM, 101511535026 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/92170/1/PSDKU%20FKM%2032%2018%20Kus%20h%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/92170/2/PSDKU%20FKM%2032%2018%20Kus%20h%20DAFTAR%20ISI.pdf http://repository.unair.ac.id/92170/3/PSDKU%20FKM%2032%2018%20Kus%20h%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.unair.ac.id/92170/4/PSDKU%20FKM%2032%2018%20Kus%20h.pdf http://repository.unair.ac.id/92170/ |
Daftar Isi:
- Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) merupakan keluhan yang banyak dialami oleh pekerja. Keluhan MSDs dapat dipengaruhi oleh faktor individu dan faktor risiko ergonomi seperti postur kerja dan durasi kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor risiko ergonomi dengan keluhan MSDs pada pembuat ledre di Desa Gapluk Kecamatan Purwosari Kabupaten Bojonegoro. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pembuat ledre yang ada di Desa Gapluk. Sampel dalam penelitian ini adalah 51 responden. Sikap kerja dianalisis dengan menggunakan metode Rapid Upper Limb Assesment (RULA), sedangkan keluhan Musculoskeletal disorder dilihat menggunakan instrumen kuisioner. Hubungan antar variabel dilihat berdasarkan nilai koefisien korelasi dengan uji Kendall. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas nelayan memiliki tingkat risiko ergonomi sedang yaitu sebesar 51%. Angka kejadian MSDs selama sebulan terakhir pada responden sebesar 92,2%. Bagian tubuh yang paling banyak dikeluhkan sakit adalah bahu (76,5%). Mayoritas tingkat keparahan MSDs pada responden ada pada kategori ringan yaitu sebesar 39,2%. Hubungan antara tingkat risiko ergonomi (sikap kerja dan durasi kerja) dengan keluhan MSDs adalah cukup kuat (koefisien korelasi = 0,331 dan 0,272). Faktor lainnya yaitu usia, IMT, dan masa kerja yang dianalisis memberikan nilai koefisien korelasi secara berurutan yaitu 0,228; -0,048; dan 0,118. Kesimpulannya, meskipun hasil uji menunjukkan hubungan yang tidak terlalu kuat antara faktor risiko ergonomi dan keluhan MSDs, namun arah korelasinya positif. Faktor yang memberikan korelasi paling kuat adalah sikap kerja. Oleh karena itu disarankan pembuat ledre untuk membuat desain stasiun kerja yang aman dan sesuai kebutuhan.