Daftar Isi:
  • Latar belakang: Carbapenem resistant Acinetobacter baumannii merupakan salah satu bakteri yang sulit untuk diterapi serta menjadi perhatian nasional dan internasional karena merupakan salah satu penyebab Health care associated infection (HAI). Meningkatnya angka infeksi akibat carbapenem resistant Acinetobacter baumannii, dan semakin terbatasnya pilihan antimikroba akibat munculnya strain yang resisten terhadap beberapa kelas antimikroba maka penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran pola kepekaan antimikroba Acinetobacter baumannii dari spesimen darah di RSUD Dr. Soetomo. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional retrospektif untuk melihat pola kepekaan antimikroba Acinetobacter baumannii dari spesimen darah di RSUD Dr. Soetomo. Data diambil dari logbook dan komputer yang ada di Unit Mikrobiologi Klinik RSUD Dr. Soetomo. Hasil penelitian: Prevalensi carbapenem resistant Acinetobacter baumannii sebanyak 63,9%, dengan persentase sensitivitas cefoperazone-sulbactam 14%, trimetroprim-sulfamethoxazole 12,8%, amikacin 8,9%, Ampicillin-sulbactam 6,4%, gentamicin 3,5%, ceftazidime 2,8%, ciprofloxacin 2,8%, levofloxacin 2,8%, ceftriaxone 1,8%. Prevalensi carbapenem susceptible Acinetobacter baumannii sebanyak 36,1%, dengan persentase sensitivitas imipenem dan meropenem 100%, amikacin 93,9%, ampicillin-sulbactam 81,7%, cefoperazonesulbactam 81,3%, trimetroprim-sulfamethoxazole 68,9%, piperacillin tazobactam 57,4%, levofloxacin 56,1%, ciprofloxacin 54,9%, cefepime 54,9%, ceftazidime 49,4% Kesimpulan: Prevalensi carbapenem resistant Acinetobacter baumannii lebih banyak dibandingkan carbapenem susceptible Acinetobacter baumannii. Pilihan antimikroba yang dapat digunakan carbapenem resistant Acinetobacter baumannii lebih sedikit dibandingkan carbapenem susceptible Acinetobacter baumannii.