Daftar Isi:
  • Kesiapsiagaan bencana adalah salah satu upaya penanggulangan bencana untuk mengurangi risiko yang disebabkan oleh bencana. Upaya penanggulangan ini tidak hanya dilakukan oleh badan penanggulangan bencana namun, juga dilaksanakan oleh masyarakat dan pemangku kepentingan. Salah satu pemangku kepentingan ini adalah puskesmas. Puskesmas merupakan salah satu fasilitas pelayanan yang diharuskan melaksanakan upaya penanggulangan bencana di bidang kesehatan. Hasil dari penelitian survey data awal yang dilakukan menggambarkan bahwa kesiapsiagaan puskesmas kabupaten Tulungagung masih masuk dalam kategori kurang siap dengan angka index yang hanya mencapai 58,5% di tahun2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian observasional analitik. Populasi penelitian ini adalah tenaga kesehatan di Puskesmas Besole dan Puskesmas Sendang sebanyak 46 orang. Sampel penelitian ini berjumlah 43 responden yang dihitung menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data dilakukan menggunakan teknik survey menggunakan kuisioner. Variabel independen pada penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap, kebijakan dan panduan, rencana tanggap darurat, system peringatan dini, dan mobilisasi sumberdaya. Variabel dependen pada penelitian ini adalah tingkat kesiapsiagaan puskesmas. Hasil penelitian ini adalah Indeks kesiapsiagaan puskesmas Besole sebesar 64,8% dan masuk dalam kategori hampir siap, sedangkan indeks kesiapsiagaan Puskesmas Sendang sebesar 90% dengan kategori sangat siap. Indeks kesiapsiagaan tenaga kesehatan hanya mendapat angka sebesar 53,14% dan termasuk dalam kategori kurang siap. Penelitian ini juga menggambarkan pencapaian lima parameter kesiapsiagaan puskesmas dan tenaga kesehatan. Sehingga, dapat diketahui kekurangan dan kelebihan dalam upaya kesiapsiagaan bencana gempa-tsunami yang dilakukan oleh puskesmas.