Daftar Isi:
  • Hipertensi merupakan penyakit yang memerlukan pengobatan jangka panjang bahkan seumur hidup, sehingga diperlukan kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi agar dapat mengontrol tekanan darah dan menurunkan risiko terjadinya komplikasi. Proporsi kepatuhan minum obat secara rutin pada penduduk umur ≥ 18 tahun di Provinsi Jawa Timur tahun 2018 yaitu sebesar 56,07%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor determinan perilaku yang berhubungan dengan kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi di wilayah Puskesmas Jagir Kota Surabaya tahun 2019. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh pasien penderita hipertensi yang berkunjung ke poli umum Puskesmas Jagir Kota Surabaya pada bulan April-Mei tahun 2019. Sampel diambil menggunakan teknik systematic random sampling dan diperoleh 75 orang. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah karakteristik responden (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, riwayat keluarga, lama mengalami hipertensi, dan lama mengonsumsi obat), tingkat pengetahuan, sikap, motivasi, dan dukungan keluarga. Sedangkan variabel terikat adalah kepatuhan minum obat. Hasil uji Regresi Logistik Ganda menunjukkan bahwa faktor determinan perilaku yang berhubungan adalah tingkat pendidikan (p = 0,007; PR = 8,611), lama mengalami hipertensi (p = 0,022; PR = 3,067), lama mengonsumsi obat (p = 0,008; PR = 3,738), tingkat pengetahuan (p = 0,002; PR = 4,6), motivasi (p = 0,019; PR = 5), dan dukungan keluarga (p = 0,030; PR = 4,483). Usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, dan sikap menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah penderita hipertensi dengan karakteristik, tingkat pengetahuan, motivasi, dan dukungan keluarga yang buruk lebih berisiko untuk tidak patuh minum obat. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan dukungan keluarga agar dapat meningkatkan kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi.