HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DAN PERGAULAN TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU SEKSUAL BERISIKO PADA REMAJA DI SMA SURABAYA
Main Author: | Erlinna Nur Syah Putri, 131511133009 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/91904/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/91904/2/daftar%20isi.pdf http://repository.unair.ac.id/91904/3/daftar%20pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/91904/4/FKP.N.169-19%20Put%20h.pdf http://repository.unair.ac.id/91904/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Pendahuluan: Perilaku seksual berisiko pada remaja menjadi masalah serius saat ini karena dapat menyebabkan timbulnya dampak negatif bagi kehidupan remaja. Survei yang pernah dilakukan menyebutkan bahwa remaja dibeberapa kota besar Indonesia telah melakukan seks pranikah yaitu Jabodetabek 51%, Bandung 54%, Surabaya 47% dan Medan 52%. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan hubungan pola komunikasi dalam keluarga dan pergaulan teman sebaya dengan perilaku seksual berisiko pada remaja di SMA Surabaya. Metode: Desain penelitian ini deskriptif korelatif dengan pendekatan Cross Sectional. Variabel independen penelitian ini adalah pola komunikasi dalam keluarga dan pergaulan teman sebaya, sedangkan variabel dependen yaitu perilaku seksual berisiko. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja di tiga SMA Surabaya. Jumlah sampel 106, yang didapatkan dengan cara random sampling. Kriteria inklusinya adalah remaja berusia 15-18 tahun dan tinggal bersama orang tuanya. Data didapatkan dengan kuesioner pola komunikasi, pergaulan teman sebaya dan perilaku seksual berisiko kemudian dianalisis menggunakan uji statistik spearman’s rho. Hasil: Mayoritas remaja menerapkan pola komunikasi disfungsional dan pergaulan teman sebaya negatif serta perilaku seksual berisiko sedang. Terdapat hubungan antara pola komunikasi dalam keluarga (p=0,000 dan r= -0,586) dan pergaulan teman sebaya (p=0,000 dan r= -0,565) dengan perilaku seksual berisiko. Kesimpulan: Semakin disfungsional pola komunikasi dalam keluarga dan pergaulan teman sebaya yang semakin negatif maka akan meningkatkan terjadinya perilaku seksual berisiko. Orang tua diharapkan meluangkan waktunya untuk melakukan komunikasi terbuka dengan anak dan memantau kegiatan apa saja yang dilakukan anak di luar rumah, remaja juga harus bersikap bijaksana dalam memilih teman sebaya agar tidak terpengaruh untuk melakukan perilaku seksual berisiko.