Dari Kampung Desa ke Kampung Kota Perubahan Ekologi Kota Surabaya dalam Perspektif Permukiman pada Masa Kolonial
Main Author: | Purnawan Basundoro |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/91891/1/04.%20Dari%20Kampung%20Fulltext.pdf http://repository.unair.ac.id/91891/2/04.%20Dari%20Kampung%20Peer%20Review.pdf http://repository.unair.ac.id/91891/ |
Daftar Isi:
- Banyak ahli tentang kota berpendapat bahwa sebagian besar kota di dunia berawal dari kawasan pedesaan. Aktifitas manusia yang intensif telah mengubah kawasan tersebut secara berangsur-angsur menjadi kawasan yang ramai dan sibuk yang kemudian disebut sebagai kawasan perkotaan. Dengan demikian maka perubahan itu tidak bisa dipisahkan dengan perubahan ekologi. Perubahan ekologi yang cepat tersebut salah satunya dipengaruhi oleh kecepatan manusia dalam mengubah kawasan-kawasan tertentu menjadi permukiman. Terbentuknya Kota Surabaya sejalan dengan pendapat para ahli tersebut. Embrio Kota Surabaya adalah kawasan pedesaan agraris di tepi pantai. Kedatangan orang-orang Eropa di kawasan tersebut telah merubah kawasan itu menjadi kawasan kota. Namun pada saat terjadi perubahan radikal dari kawasan pedesaan menjadi kawasan perkotaan, sebagian besar masyarakat bumiputra tidak mampu mengikuti perubahan tersebut. Pemukiman bumiputra yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan kemudian tetap bertahan menjadi pemukiman yang memiliki budaya masa lampau dan agraris, yang disebut kampung.