Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Persistensi bakteri dapat menyebabkan kegagalan pada perawatan saluran akar (PSA). Salah satu bakteri penyebab kegagalan PSA adalah Enterococcus faecalis dan dapat ditemukan 24% - 77% pada saluran akar. Irigasi merupakan salah satu langkah penting dalam keberhasilan PSA. Sehingga digunakan bahan sintentik maupun herbal untuk mengelimenasi bakteri. Penggunaan bahan herbal sebagai alternatif karena memiliki efek samping minimal. Salah satunya adalah Red pine (Pinus densiflora) dan green pine (Pinus merkusii) yang memiliki senyawa aktif berupa Triterpenoid, Limonene, As.Benzoat, As.Cinammic, Tanin, Flavonoid, Saponin yang memiliki kemampuan antibakteri. Tujuan: Untuk mengetahui konsentrasi ekstrak daun red pine dan green pine yang dapat menghambat dan membunuh bakteri Enterococcus faecalis Metode: Pembuatan ekstrak red pine dan green pine dilakukan dengan metode maserasi dan dilakukan pengenceran untuk memperoleh ekstrak dengan berbagai konsentrasi. Sampel ditanam pada media BHIB dan diberi suspensi 0,2% E. faecalis, diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37oC, kemudian ditanam pada media nutrient agar. Nilai KHM dan KBM diketahui dengan menghitung pertumbuhan koloni bakteri pada media NA dalam CFU/ml Hasil: Presentase jumlah koloni pada masing – masing sampel pinus 12,5%; 6,25%; 3,125%; 1,56%; 0,78%; 0,39%; 0,195% secara berurutan ekstrak daun red pine dengan 0%, 0%, 0%, 0%, 0%, 92,55% dan 83,025% terhadap kontrol positif, sedangkan pada ekstrak daun green pine dengan konsentrasi 12,5%; 6,25%; 3,125%; 1,56%; 0,78% secara berurutan adalah 0%, 0%, 0%, 92,27% dan 82,975% terhadap kontrol positif. Simpulan: KHM ekstrak daun red pine 0,39% dan KBM 0,76%. Sementara itu, ekstrak daun green pine memiliki KHM 1,56% dan KBM 3,125%.