ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN TEORI TRANSCULTURAL NURSING DI DESA SROWO KECAMATAN SIDAYU KABUPATEN GRESIK
Main Author: | AUZAN MUTTAQIN, 131511123030 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/91676/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/91676/2/daftar%20isi.pdf http://repository.unair.ac.id/91676/3/daftar%20pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/91676/4/FKP.N.163-19%20Mut%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/91676/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Masalah balita yang mengalami gizi kurang dan gizi buruk masih ditemukan di Gresik khususnya di wilayah kerja Puskesmas Sidayu. Pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, jumlah anak dan pola asuh ibu dikaitkan dengan status gizi anak balita. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor yang berhubungan dengan status gizi balita di Desa Srowo Sidayu Gresik berdasarkan teori transcultural nursing. Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 112 responden dengan teknik pengambilan total sampling. Variabel bebas penelitian ini adalah pendidikan, ekonomi, peraturan dan kebijakan, nilai budaya dan gaya hidup, sosial dan keluarga, religiusitas dan filosofi, teknologi, variabel terikat status gizi balita. Pengumpulan data menggunakan wawancara terstruktur yang kemudian diuji menggunakan Spearman rho Rank Test dengan α = 0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara status gizi balita pendidikan (ρ =0,013 ;r =0,233), ekonomi (ρ =0,008 ;r =0,249), peraturan dan kebijakan (ρ =0,036 ;r =0,198), nilai budaya dan gaya hidup (ρ =0,028 ;r =0,207), sosial dan keluarga (ρ =0,033 ;r =0,281), teknologi (ρ =0,005 ;r =0,266). Kesimpulan: Pendidikan, ekonomi, peraturan dan kebijakan, nilai budaya dan gaya hidup, sosial dan keluarga, teknologi merupakan faktor yang mempengaruhi status gizi balita. Diharapkan petugas kesehatan dapat meningkatkan upaya preventif dan promotif dengan memberikan penyuluhan kesehatan kepada ibu dan keluarga, sehingga dapat mengatasi masalah pada status gizi balita.