HUBUNGAN POLA KONSUMSI MAKANAN JAJANAN, AKTIVITAS FISIK DAN AKTIVITAS SEDENTARI DENGAN STATUS GIZI LEBIH PADA ANAK SEKOLAH DASAR (Studi Penelitian di SDN PLOSO I-172 Kecamatan Tambaksari Surabaya)
Main Author: | ERLINA NURLAILI RAHMA, 101511233005 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/91657/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/91657/2/daftar%20isi.pdf http://repository.unair.ac.id/91657/3/daftar%20pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/91657/4/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/91657/ |
Daftar Isi:
- Prevalensi kelebihan berat badan (overweight) dan obesitas saat ini telah terbukti meningkat sangat tajam di seluruh dunia termasuk di Indonesia dan mencapai tingkatan yang membahayakan. Masalah gizi lebih dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor keluarga, pola makan, dan aktivitas fisik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pola konsumsi makanan jajanan, aktivitas fisik, dan aktivitas sedentari dengan status gizi lebih pada anak usia sekolah dasar. Penelitian ini termasuk jenis penelitan observasional analitik dengan desain case control. Sampel terdiri 44 siswa yang terbagi menjadi dua kelompok, masingmasing pada setiap kelompok status gizi lebih dan normal terdiri dari 22 anak, diambil secara acak menggunakan silmpe random sampling. Data pengukuran berat badan, tinggi badan, asupan gizi, aktivitas fisik, dan aktivitas sedentari diperoleh dari kuesioner dan wawancara langsung. Analisis yang digunakan yaitu uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pola konsumsi (jumlah) energi makanan jajanan (p=0,000), pola konsumsi (jumlah) protein makanan jajanan (p=0,000), pola konsumsi (jumlah) lemak makanan jajanan (p=0,000), pola konsumsi (jumlah) karbohidrat makanan jajanan (p=0,000) dengan status gizi lebih. Terdapat hubungan aktivitas fisik (p=0,016), aktivitas sedentari saat weekend (p=0,021), dan aktivitas sedentari saat weekdays (p=0,033) dengan status gizi lebih. Kesimpulan dari penelitian ini adalah konsumsi makanan jajanan yang berlebih, kurangnya aktivitas fisik, dan tingginya aktivitas sedentari dapat menyebabkan gizi lebih pada anak. Sebaiknya orang tua tetap harus menyediakan makanan yang seimbang dalam jumlah yang cukup, dan untuk sekolah dasar perlu adanya edukasi tentang jajanan yang sehat dan bergizi