HUBUNGAN POLA KONSUMSI, KECUKUPAN GIZI, DAN STATUS GIZI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA (PT. Timur Megah Steel Gresik Tahun 2019)
Main Author: | HIMAYA, 101511233055 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/91637/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/91637/2/daftar%20isi.pdf http://repository.unair.ac.id/91637/3/daftar%20pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/91637/4/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/91637/ |
Daftar Isi:
- Tenaga kerja mempunyai peranan sentral dalam mencapai tujuan perusahaan yang tidak dapat terlepas dari faktor produktivitas kerjanya. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja yaitu gizi kerja. Tingkat kecukupan zat gizi, dan status gizi tenaga kerja yang masing-masing berbeda mengakibatkan adanya perbedaan produktivitas kerja yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara status gizi, masa kerja, riwayat sakit, pola konsumsi (kebiasaan sarapan), dan tingkat kecukupan gizi dengan produktivitas pada tenaga kerja laki-laki bagian packing PT. Timur Megah Steel Gresik. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan design penelitian case control. Sampel terdiri dari sampel kasus yaitu 19 tenaga kerja dengan produktivitas kurang/rendah dan sampel kontrol yaitu 19 tenaga kerja dengan produktivitas baik/tinggi. Variabel bebas terdiri dari riwayat sakit, masa kerja, kebiasaan sarapan, kecukupan gizi, dan status gizi. Variabel terikat adalah produktivitas kerja. Analisis data menggunakan uji korelasi spearman. Hasil uji analisis menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kecukupan energi (p=0,000) dan status gizi/antropometri (p=0,000) dengan produktivitas kerja. Selain itu juga, terdapat hubungan antara masa kerja (p=0,034), kecukupan lemak (p=0,027), dan jumlah energi sarapan (p=0,035) dengan produktivitas kerja. Sebaliknya, tidak ada hubungan antara riwayat sakit (p=0,06), kebiasaan sarapan (p=0,897), kecukupan protein (p=0,387), kecukupan karbohidrat (p=0,098), kecukupan zat besi (p=0,341), dan kadar hemoglobin (p=0,172) dengan produktivitas kerja. Kesimpulan penelitian ini adalah kecukupan energi, kecukupan lemak, jumlah energi sarapan, status gizi (antropometri), dan masa kerja dapat meningkatkan produktivitas kerja. Semakin meningkatnya status gizi (antropometri), akan meningkatkan produktivitas kerja, namun perlu diikuti dengan masa kerja yang lama dan kadar hemoglobin yang normal. Saran untuk perusahaan sebaiknya perlu menerapkan pengukuran status gizi saat menyeleksi penerimaan tenaga kerja baru karena status gizi yang kurus dapat menurunkan produktivitas kerja