Daftar Isi:
  • Berbagai jenis informasi dapat diperoleh dengan cepat dan bersamaan diera digital saat ini, misalnya informasi tentang kasus-kasus sosial maupun politik yang menyerang menjelang pemilu. kemudahan akses informasi tersebut rawan bagi mahasiswa untuk mengkonsumsi berita yang kredibel, bahkan mahasiswa dapat dengan mudah terjebak dengan informasi- informasi tidak benar/ hoax. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa aktivis universitas airlangga untuk mengetahui kemampuan literasi digital mereka dalam menilai berita hoax dimedia daring, yang mana mahasiswa aktivis memiliki potensi aktivitas kritis dimedia daring, dengan menggunakan 100 responden terpilih sesuai dengan karakteristik yang sudah ditentukan peneliti sebelumnya. Untuk mengetahui kemampuan literasi digital mahasiswa aktivis Universitas Airlangga ini menggunakan pengukuran teori gilster yang di buat melalui koesioner dan wawancara di beberapa responden saja. Dari hasil reduksi teori gilster 4 aspek, aspek Pencarian Di Internet (Internet Searching) sudah sangat baik meskipun mereka tidak begitu sering dalam pencarian kebanyakan 1-5 kali dalam sehari langsung melakukan pencarian pada sumber kredibel terlebih dahulu/ akses informasi yang akurasi saja yakni sebanyak 40 responden (40%), aspek Pandu Arah (Hypertextual Navigation) 43 responden memilih sumber link berdasarkan sumber kredibel (terpercaya )/ web site aslinya terlebih dahulu , aspek Evaluasi Konten Informasi (Conten Evaluation) mencari berita pembanding untuk menentukan kredibilitas sebanyak 84 responden (84%) ,, dan aspek Penyusunan Pengetahuan (Knowledge Assembly). sudah melakukan penyusunan dan pengelolaan informasi berdasarkan folder-folder berdasarkan keperluan sebanyak 46 responden (46%).