PENGALAMAN PSIKOLOGIS PERAWAT INSTRUMEN SELAMA MASA PENUGASAN BENCANA ALAM GEMPA BUMI DI NUSA TENGGARA BARAT (NTB)
Main Author: | Achmad Tirmidzi, 131711123035 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/91614/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/91614/2/daftar%20isi.pdf http://repository.unair.ac.id/91614/3/daftar%20pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/91614/7/FKP.N.162-19%20Tir%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/91614/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Pendahuluan: Perawat adalah ujung tombak pelayanan rumah sakit di saat bencana, yang juga merupakan mata rantai dari Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengalaman psikologis perawat instrumen selama masa penugasan. Metode: Penelitian menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Populasi penelitian adalah perawat instrumen yang bertugas di bencana alam gempa bumi Nusa Tenggara Barat (NTB), sampel penelitian diperoleh dengan snowball sampling, Partisipan adalah 16 perawat instrumen. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah voice recorder, pedoman wawancara, dan catatan lapangan. Data diolah dengan analisis tematik menurut Colaizzi. Hasil: Perawat instrumen mengalami trauma pasca penugasan. Perawat kembali merasakan peristiwa traumatik dalam ingatan, pikiran, ilusi, halusinasi, dan mengalami flashback seolah mengalami peristiwa traumatik kembali. Diskusi: Perawat sangat sensitif terhadap getaran-getaran yang dirasakan, yang dianggap sebagai gempa susulan, selain itu perawat juga mudah shock ketika melihat orang yang berlari ketakutan sehingga mengingatkan perawat tentang peristiwa traumatik yaitu gempa susulan yang sering terjadi selama masa penugasan. Temuan penelitian dapat dimanfaatkan oleh perawat dan instansi terkait sebagai bahan untuk evaluasi dan membuat pendelegasian selanjutnya lebih baik.