PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG BASIC LIFE SUPPORT TERHADAP PERILAKU KELUARGA DALAM MEMBERIKAN PERTOLONGAN PERTAMA SAAT DI RUMAH DENGAN PASIEN RISIKO HEART ATTACK

Main Author: SHINDY ARIATNA ANDINAR, 131411131104
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/91567/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/91567/2/daftar%20isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/91567/3/daftar%20pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/91567/4/FKP.N.158-19%20And%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/91567/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Kejadian OHCA akibat heart attack disebabkan oleh keterlambatan pertolongan pertama. Keluarga berperan dalam identifikasi awal anggota keluarga yang mengalami heart attack di rumah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan tentang Basic Life Support terhadap perilaku keluarga dalam memberikan pertolongan pertama saat di rumah dengan pasien risiko Heart Attackdi Kecamatan Gayungan, Surabaya. Penelitian ini menggunakan desain quasy experimental dengan menggunakan pre-post test design. Terdiri dari 12 responden kelompok perlakuan dan 12 responden kelompok kontrol menggunakan teknik purposive sampling. Data dianalisis menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test dan Mann Whitney U Test dengan tingkat kemaknaan p < 0,05. Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan pada kelompok perlakuan setelah diberikan pendidikan kesehatan BLS didapatkan hasil pengetahuan (p=0,010), sikap (p=0,016) dan tindakan (p=0,002), sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan hasil pengetahuan (p=1,000), sikap (p=1,000) dan tindakan (p=1,000). Hasil uji Mann Whitney U Test antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol menunjukkan hasil pendidikan kesehatan BLS terhadap pengetahuan (p=0,000), sikap (p=0,001), dan tindakan (p=0,000). Penelitian ini menunjukkan pendidikan kesehatan tentang Basic Life Support berpengaruh terhadap perilaku (pengetahuan, sikap, dan tindakan) keluarga dalam memberikan pertolongan pertama saat di rumah pada pasien dengan risiko heart attack. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat menindaklanjuti pelatihan BLS secara berkesinambungan.