Daftar Isi:
  • Kesehatan mental seorang pekerja merupakan hal yang penting bagi sebuah perusahaan. Tingkat stress yang tinggi di kalangan pekerja (70 % dari populasi Indonesia) membuat mereka beresiko tinggi terkena burnout. Jika banyak dari pekerja mengalami burnout, maka produktifitas perusahaan akan juga terganggu. Oleh karena itu, penting perusahaan untuk dapat mencegah hal tersebut terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu apakah terdapat hubungan antara kegigihan dan kejenuhan pada pekerja di organisasi. Metode pengambilan data pada penelitian ini adalah menggunakan kuesioner yang disebarkan secara online dengan memperhatikan beberapa kriteria. Partisipan penelitian dipilih dengan menggunakan salah satu teknik nonprobability sampling yaitu purposive sampling. Hasilnya, 176 terpilih untuk mengikuti penelitian ini. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Maslach Burnout Inventory (MBI) milik Maslach (2001) dan Skala Grit milik Duckworth (2007), keduanya sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Analisis data dilakukan menggunakan teknik korelasi Spearman’s Rho dengan bantuan aplikasi IBM SPSS 22. Setelah dilakukan analisis, ditemukan bahwa nilai korelasi antara grit dan burnout adalah sebesar -0,441 yang berarti terdapat hubungan dengan kekuatan sedang antara grit dan burnout, dan hubungan tersebut bersifat negatif. Dari sini dapat disimpulkan bahwa seorang pekerja yang memiliki karakter grit memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mencegah atau bertahan ketika mengalami burnout.