MAKNA PERNIKAHAN POLIGAMI BAGI ISTRI KEDUA (Studi Tentang Orientasi Tindakan Sosial Istri Kedua)
Daftar Isi:
- Pernikahan merupakan salah satu upaya manusia untuk memperoleh kebahagiaan dengan hidup bersama pasangannya. Namun pada tiap pernikahan memiliki orientasi tindakan sosial setiap orang pasti berbeda, karena dipengaruhi oleh kepentingan, tujuan dan makna dari tindakan mereka. Demikian dengan pernikahan poligami yang memiliki pemaknaan dan tindakan sosial yang berbeda ditiap pasangan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teori verstehende dan orientasi tindakan sosial dari Max Weber dan teori Reiss Wheel. Metode pengumpulan informan menggunakan metode purposive, dan mendapatkan empat informan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna dan orientasi tindakan sosial dari istri kedua. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan orientasi tindakan sosial dari istri kedua yang berstatus janda dan lajang saat menikah. Istri yang berstatus janda saat menikah mereka lebih berorientasi pada tindakan rasional instrumental, dan memaknai pernikahan poligaminya untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi. Sedangkan yang berstatus lajang ditemukan variasi yaitu istri kedua yang berorientasi pada tindakan sosial afeksi karena hanya cinta yang membuatnya bertahan dalam pernikahan dan memaknai pernikahannya sebagai pembelajaran untuk sabar serta ikhlas. dan istri kedua yang berorientasi tindakan rasional nilai untuk memenuhi kebutuhan rohani dan memaknai pernikahannya untuk penyempurnaan ibadah dengan menikah meski berpoligami.