ANALISIS FASE MOTIVASI TEORI HEALTH ACTION PROCESS APPROACH (HAPA) DALAM NIAT PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIDOSERMO
Main Author: | ANAK AGUNG SRISKA PRASNANTIAWARDANI, 101511133194 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/91381/1/ABSTRAK%20FKM%20277%2019%20Pra%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/91381/2/DAFTAR%20ISI%20FKM%20277%2019%20Pra%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/91381/3/DAFTAR%20PUSTAKA%20FKM%20277%2019%20Pra%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/91381/4/FULLTEXT%20FKM%20277%2019%20Pra%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/91381/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Pemerintah Indonesia menargetkan capaian ASI eksklusif adalah 80% tetapi capaian ASI eksklusif di Puskesmas Sidosermo hanya 71.32% di tahun 2015 dan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh risk perception, self efficacy dan outcome expectancies terhadap niat pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Sidosermo berdasarkan teori Health Action Proccess Approach. Kriteria responden pada penelitian ini adalah 32 ibu yang memiliki bayi usia 0-5 bulan. Karakteristik responden pada penelitian ini paling banyak adalah pegawai swasta yaitu 50%. Usia responden paling banyak adalah 30-35 tahun yaitu 46.8%. Tingkat pendidikan responden paling banyak adalah jenjang SMA yaitu 56.25%. Penelitian menunjukkan bahwa risk perception memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap niat pemberian ASI eksklusif dengan nilai signifikansi 0.014 <α (0,05). Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang cukup signifikan antara self efficacy terhadap niat pemberian ASI eksklusif dengan nilai signifikansi 0.006 <α (0,05). Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa terdapat pengaruh antara outcome expectancies dengan niat pemberian ASI eksklusif dengan nilai signifikansi 0.004<α (0,05). Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara risk perception, self efficacy dan outocome expectancies terhadap niat pemberian ASI eksklusif sehingga saran yang dapat diberikan kepada tenaga kesehatan adalah untuk meningkatkan program penyuluhan yang mendukung pemberian ASI eksklusif kepada ibu sejak masa kehamilan sehingga setelah melahirkan ibu memiliki informasi yang cukup mengenai ASI eksklusif. Selain itu juga memberikan dukungan yang lebih maksimal kepada ibu dan keluarga yang sedang hamil dan sedang dalam masa menyusui sehingga tidak ada lagi yang kurang percaya diri bahwa ibu mampu memberikan ASI eksklusif serta peran puskesmas dalam memfasilitasi program tersebut terutama melalui penyediaan ruang laktasi di Puskesmas Sidosermo dan memberikan penyuluhan mengenai ASI eksklusif dengan metode yang lebih interaktif.