GAMBARAN KELAS SOSIAL DALAM DIGITAL STORYTELLING CAMPAIGN BANK INDONESIA PADA SERI KELUARGA THAMRIN DI YOUTUBE
Daftar Isi:
- Penelitian ini merupakan penelitian tekstual pada video edukasi seri Keluarga Thamrin di Youtube Bank Indonesia. Bank Indonesia sebagai lembaga yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia memiliki satu fungsi yang penting yaitu menjaga stabilitas ekonomi melalui regulasi sistem pembayaran. Bank Indonesia secara penuh mengatur peredaran alat pembayaran baik uang tunai maupun nontunai. Keluarga Thamrin merupakan salah satu usaha Bank Indonesia untuk memperkenalkan regulasi kepada masyarakat dan memperkenalkan konsep - konsep baru menggunakan strorrytelling campaign yaitu metode kampanye yang menggunakan karakter – karakter yang berperan dalam sebuah alur cerita. Karakter - karakter itu kemudian dengan halus memperkenalkan pesan yang dimaksud oleh Bank Indonesia seperti penggunaan uang elektronik serta memperkenalkan betapa pentingnya kita dalam menjaga uang rupiah baik kertas maupun koin. Peneliti berfokus pada gambaran kelas sosial karakter dalam video seri tersebut. Sehinga bauran tinjauan pustaka dalam penelitian ini berkaitan dengan kelas sosial serta kampanye sosial, lebih jauh peneliti menggunakan konsep – konsep pemasaran sosial. Untuk membantu peneliti dalam melihat representasi kelas sosial dalam video, maka peneliti menggunakan metode analisis semiotika milik John Fiske yang membedah video dari segi level realitas, level representasi, dan kemudian dikaitkan dengan level ideologi yang dibahas dalam analisis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam video edukasi Keluarga Thamrin ini adanya kencederungan kelas sosial yang ditunjukkan oleh Bank Indonesia. Pada video yang berkaitan dengan alat pembayaran tunai, latar cerita dan tokoh digambarkan sebagai masyarakat kelas menengah-kebawah, sedangkan untuk penggunaan uang non-tunai seperti uang elektronik, tokoh diggambarkan sebagai kelas sosial menengah-keatas. Dalam konsep pemasaran sosial mengenali kelas sosial dan perilakunya merupakan salah satu cara mengenali target adopter agar dapat disesuaikan melalui karakter serta jalan cerita dalam storytelling campaign