Daftar Isi:
  • Penelitian ini mengeksplorasi penggunaan sneakers oleh komunitas Indonesia Sneaker Team sebagai alat untuk mengkonstruksi identitas, melakukan reproduksi budaya pada masyarakat urban melalui praktik-praktik sosial, gaya hidup, media sosial dan menggunakannya sebagai modal dalam pertarungan sosial. Komunitas Indonesia Sneaker Team dipilih karena mereka merupukan komunitas sneakers pertama di Indonesia dan satu-satunya yang mewadahi semua jenis pecinta sneakers tanpa ada batasan-batasan merk tertentu. Metode etnografi digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini karena dianggap dapat menghilangkan jarak diantara narasumber dan interviewer. Secara lebih lanjut peneliti menggunakan terori reproduksi budaya yang lahirkan oleh Pierre Bourdieu, yang mana membuka narasi tersembunyi dari sebuah praktik tertentu. Penelitian ini menghasilkan penjelasan bahwa komunitas Indonesia Sneaker Team dengan sengaja melakukan pembedaan-pembedaan tertentu untuk mengkonstruksi identitas sebagai sebuah modal untuk berkontestasi dengan narasi-narasi lain pada masyarakat urban. Selain itu terjadi sebuah kontradiksi yang mana meskipun sneakers pada saat ini menjadi mass product dan budaya pop, komunitas Indonesia Sneaker Team sebagai komunitas pecinta sneakers justru resistant terhadap budaya pop dan melabeli diri sebagai sub-culture.