PERBEDAAN EKSPRESI SYNAPSIN 1 DI CEREBRUM DAN CEREBELLUM Rattus norvegicus BARU LAHIR ANTARA YANG TERPAPAR MUSIK MOZART DENGAN MUSIK TRADISIONAL GAMELAN JAWA, SUNDA DAN BALI SELAMA KEBUNTINGAN

Main Author: NURUL RAMADHANI YANER, 011714653011
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/91242/1/TKR.%2021-19%20Yan%20p%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/91242/2/TKR.%2021-19%20Yan%20p%20DAFTAR%20ISI.pdf
http://repository.unair.ac.id/91242/3/TKR.%2021-19%20Yan%20p%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/91242/4/TKR.%2021-19%20Yan%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/91242/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Stimulasi musik klasik terbukti berpengaruh terhadap meningkanya fungsi otak dan perkembangan intelegensia anak. Musik Mozart yang dikategorikan klasik itu memiliki frekuensi yang dapat merangsang pertumbuhan jaringan sinaps. Menganalisis perbedaan ekspresi synapsin 1 cerebrum dan cerebellum Rattus norvegicus baru lahir dari induk yang terpapar musik Mozart, musik tradisional gamelan Jawa, Sunda, Bali dan yang tidak terpapar musik selama kebuntingan. Eksperimental dengan post test only control group design. Perlakuan diberikan pada hewan coba Rattus norvegicus mulai hari kebuntingan ke 10-19, selama 1 jam di ruang kedap suara, intensitas 65 dB. Pada hari kebuntingan hari ke 20 Rattus norvegicus dikorbankan dan dipilih 3 anak Rattus norvegicus dengan berat badan terberat, sedang dan terendah kemudian kepala anak Rattus norvegicus didekapitasi dan diseksi otaknya lalu dihitung ekspresi synapsin 1 menggunakan metode imunohistokimia dan dianalisis dengan statistik yang sesuai. Terdapat perbedaan bermakna ekspresi synapsin 1 cerebrum Rattus norvegicus baru lahir antar kelompok dengan nilai p=0,042 (rata-rata pada kelompok kontrol IRS: 2,04±0,26, pada kelompok Mozart IRS: 3,84±1,66, kelompok gamelan Jawa IRS: 2,64±0,51, kelompok gamelan Sunda IRS: 2,92±0,41, dan pada kelompok gamelan Bali IRS: 2,52±1,18) dan begitu pula di cerebellum dengan nilai p=0,001 (rata-rata pada kelompok kontrol IRS: 2,02±0,30, pada kelompok Mozart IRS: 4,72±0,54, kelompok gamelan Jawa IRS: 3,20±0,82, kelompok gamelan Sunda IRS: 3,12±0,83, dan pada kelompok gamelan Bali IRS: 2,08±0,30). Ada perbedaan ekspresi synapsin 1 Rattus norvegicus baru lahir yang dipapar musik Mozart, musik tradisional gamelan Jawa, Sunda dan Bali di cerebellum namun tidak ada perbedaan di cerebrum selama kebuntingan. Ratarata ekspresi synapsin tertinggi pada kelompok Mozart.