Daftar Isi:
  • teori Grotberg. Sumber resiliensi yang dinyatakan oleh Grotberg (1999) dibagi menjadi 3 dimana terdapat sumber I am (kekuatan dalam diri individu), I have (dukungan sosial yang diperoleh individu), dan I can (kemampuan yang dimiliki individu dalam memecahkan masalah). Fokus penelitian ini adalah untuk memahami gambaran I am, I have, dan I can sebagai tunadaksa yang pernah mengalami bullying. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus intrinsik. Pemilihan partisipan menggunakan Purposive sampling dengan metode screening resilience dengan tujuan untuk mengetahui resiliensi individu tersebut. Partisipan berjumlah tiga orang yang terdiri dari 1 remaja perempuan berusia 14 tahun dan 2 remaja perempuan berusia 15 tahun. Ketiga partisipan merupakan penyandang tunadaksa yang pernah mengalami bullying. Proses pengambilan data menggunakan wawancara dan dianalisa menggunakan analisa tematik theory-driven. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari ketiga partisipan memiliki bentuk coping stress yang berbeda untuk menuju resiliensi. Yang paling menonjol dalam ber-resiliensi terletak pada partisipan 3, meskipun terdapat banyak adversity yang dialaminya namun partisipan 3 menunjukkan resiliensi yang tinggi yang ditunjukkannya melalui kekuatan dalam dirinya (I am) yang tinggi jika dibandingkan dengan partisipan 1 dan 2. Kemudian pada ketiga partisipan memiliki faktor pendukung yang hampir sama, yaitu dari social support dari lingkungan sekitar