Daftar Isi:
  • Memiliki anak dengan keterbatasan fisik, sulit memahami sesuatu, dan sulit berinteraksi dengan lingkungannya atau disebut sebagai anak berkebutuhan khusus bukanlah hal yang mudah bagi ibu. Dalam merawat anak berkebutuhan khusus memerlukan tingkat penerimaan diri yang tinggi. Adapun rasa tingkat penerimaan diri ibu juga dipengaruhi oleh dukungan orang - orang sekitarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan penerimaan diri ibu yang mempunyai anak berkebutuhan khusus di SLB Harapan Mulya Gresik pada tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi 47 responden dan 47 responden diambil sebagai sampel dengan teknik total sampling. Metode pengumpulan data dengan cara pengisian kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa ada dukungan keluarga rendah sebanyak 1 orang dengan presentase 2,13%, dukungan keluarga sedang sebanyak 3 orang dengan presentase 6,39% dan dukungan keluarga tinggi sebanyak 43 orang dengan presentase 91,48%. Disamping itu juga penerimaan diri ibu rendah sebanyak 1 orang dengan presentase 2,13%, penerimaan diri ibu sedang sebanyak 3 orang dengan presentase 6,39%, dan penerimaan diri ibu tinggi sebanyak 43 orang dengan presentase 91,48%. Berdasarkan hasil analisa data dengan mengunakan uji Sperman Rho dengan bantuan spss 16.0 didapatkan hasil P-Value=0,000 dimana lebih kecil dari α=0,005 maka H0 ditolak yang artinya ada hubungan dukungan keluarga dengan penerimaan diri ibu yang mempunyai anak berkebutuhan khusus. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan dukungan keluarga dengan penerimaan diri ibu yang mempunyai anak berkebutuhan khusus di SLB Harapan Mulya Gresik.