Daftar Isi:
  • Tulang yang digunakan manusia untuk berdiri terdiri dari esktrimitas atas dan bawah. Tulang Humerus, Ulna, Femur, dan Tibia merupakan beberapa tulang yang membantu manusia untuk berdiri. Ketika berdiri dapat menghasilkan ukuran tinggi badan. Dari pengukuran panjang keempat tulang tersebut Trotter dan Glesser menyusun rumus estimasi tinggi badan pada manusia ras Europoid dan Negroid. Karya tulis yang berupa skripsi ini bertujuan untuk mencari korelasi tinggi badan dengan panjang tulang dan perbedaaan pengukuran tinggi badan dengan penghitungan rumus estimasi tinggi badan Trotter dan Glesser. Data yang didapatkan berasal dari anggota inti UKM sepak bola divisi futsal putra Universitas Airlangga dan Institut Teknologi Sepuluh November. Gabungan anggota inti dari kedua perguruan tinggi tersebut sebanyak 50 orang. Pengukuran tinggi badan menggunakan alat ukur tinggi badan. Panjang tulang Humerus, Ulna, Femur dan Tibia diukur mengunakan kaliper lengkung besar. Pengukuran dilakukan bertempat pada lapangan futsal kampus C Universitas Airlangga dan Gelanggang Olah Raga (GOR) Pertamina, di Jalan Raya ITS. Kemudian data pengukuran tinggi badan diolah menggunakan aplikasi SPSS untuk mencari korelasi Pearson dengan panjang tulang Humerus, Ulna, Femur dan Tibia. Selain itu, data pengukuran tinggi badan dicari beda dengan penghitungan rumsu estimasi tinggi badan Trotter dan Glesser menggunakan uji Paired t Test. Hasil olah SPSS didapatkan tinggi badan berkorelasi dengan panjang tulang dan terdapat perbedaan pengukuran tinggi badan dengan penghitungan rumus estimasi tinggi badan berdasarkan panjan tulang Humerus, Ulna dan Tibia. Namun, pada penghitungan rumus estimasi tinggi badan berdasarkan panjang tulang Femur terdapat kimiripan dengan pengukuran tinggi badan. Hal tersebut disebabkan adanya kemiripan data pengukuran anggota UKM dengan data yang didapatkan oleh Trotter dan Glesser.