HUBUNGAN BODY IMAGE TERHADAP INDEKS MASSA TUBUH SISWA DI SZ MANAGEMENT SURABAYA
Daftar Isi:
- Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa di mana pada saat itu mereka memiliki pikiran yang labil dan mudah dipengaruhi karena masih mencari jati diri. Konsep tubuh ideal yang dimiliki remaja juga dipengaruhi oleh lingkungan luar seperti media massa, pengaruh keluarga dan orang-orang terdekat sehingga membentuk body image pada remaja. Body image dapat memunculkan body dissatisfaction karena adanya ketidaksesuaian antara tubuh aktual dengan tubuh ideal terutama bila remaja mengikuti sekolah model. Seorang model dituntut untuk memiliki tubuh proposional sehingga para model perempuan harus mengatur pola makan demi memenuhi tuntutannya yang nantinya berimbas ke Indeks Massa Tubuh (IMT) mereka. Penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasional dengan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SZ Model Management. Sampel yang diambil sebanyak 42 responden menggunakan teknik pengambilan sampel quota sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner wawancara MBRSQ-AS untuk mengukur body image dan z-skor untuk mengukur IMT. Hasil penelitian menunjukkan responden yang memiliki body image positif sebesar 55% sementara body image negatif sebesar 45%. Responden yang memiliki IMT kategori kurus sebesar 62% sedangkan IMT kategori normal sebesar 38%. Uji statistik menunjukkan bahwa body image dan IMT memiliki hubungan yang signifikan (p=0,016) dengan tingkat keeratan yang tergolong lemah dan sifatnya berlawanan arah antar variabel (-0,371).