Daftar Isi:
  • Usaha Mikro Kecil dan Menengah menjadi perhatian pemerintah khususnya pemerintah daerah, alasannya karena sektor ekonomi tersebut dapat memberikan kontribusi terhadap daerahnya serta proses penciptaan UMKM bisa dibilang cukup mudah dan tidak membutuhkan modal yang banyak. Melalui UMKM dapat meminimalisir jumlah pengangguran karena dari waktu ke waktu jumlah unit UMKM semakin bertambah dan banyak menyerap tenaga kerja. Tidak hanya itu, namum UMKM juga dapat meraih kesuksesan hingga menjadikannya produk unggulan di daerahnya. Namun dalam kegiataannya pihak UMKM menemui beberapa kendala untuk menjalankan usahanya. Fokus dari penelitian ini adalah bagaimana pola dan dampak dari kemitraan PT. Telkom dengan KADIN (Kamar Dagang dan Industri) Kota Surabaya dalam pemberdayaan UMKM mitra binaan yang ada di Kota Surabaya. Untuk mengetahui pola beserta dampak kemitraan PT. Telkom dengan KADIN Kota Surabaya dalam meningkatkan kualitas UMKM di Kota Surabaya, peneliti menggunakan indikator-indikator dari faktor kunci keberlanjutan kemitraan, kesulitan mengungkap permasalahakan, ambivalensi kebijakan, dan model kemitraan UMKM. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Lokasi penelitian dilakukan di Dinas Koperasi dan usaha Mikro Kota Surabaya, PT. Telkom, KADIN Kota Surabaya, dan 20 UMKM mitra binaan di Kota Surabaya. Teknik penentuan informan yang digunakan yaitu teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara mendalam, observasi lapangan, dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan 3 alur, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemitraan PT. Telkom dengan KADIN Kota Surabaya dalam meningkatkan kualitas UMKM di Kota Surabaya termasuk model kemitraan UMKM partisipatif. Dalam proses pembinaan UMKM masih ditemui beberapa kendala, seperti kriteria UMKM yang menjadi mitra binaan masih ada perbedaan yang dapat mempengaruhi proses pembinaan. Pemasaran produk UMKM juga masih menjadi kendala bagi piha mitra binaan, karena penjualan secara on-line belum berjalan sesuai harapan pihak pembina UMKM. Namun secara keseluruhan kegiatan pembinaan kepada UMKM mitra binaan berjalan cukup baik, hal ini ditandai dengan antusias pihak yang ingin menjadi mitra binaan semakin banyak.