Daftar Isi:
  • Keadaan gizi lebih kini menjadi salah satu permasalahan kesehatan masyarakat. Keadaan gizi lebih ini juga banyak dialami oleh usia produktif yang umumnya berstatus tenaga kerja. Keadaan gizi lebih secara umum diakibatkan oleh ketidak seimbangan antara energy intake dan energy output. Pengeluaran kalori dipengaruhi oleh tingkat aktivitas fisik. Apabila asupan kalori lebih besar dari kalori yang dikeluarkan maka akan terjadi penimbunan kalori dalam bentuk lemak sehingga terjadi gizi lebih. Selain itu kejadian gizi lebih juga diakibatkan oleh rendahnya pengetahuan terkait gizi dan makanan Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara pengetahuan gizi, asupan makanan, dan aktivitas fisik dengan produktivitas pada tenaga kerja dengan gizi lebih dan di PT. Timur Megah Steel. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik, menggunakan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian sebesar 22 orang, diambil secara acak menggunakan simple random samping. Pengumpulan data meliputi penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran lingkar pinggang, foodrecall 2x24 jam, kuesioner Baecke, dan hasil kerja dalam satu hari. Analisis data dalam penelitian ini adalah korelasi pearson dan spearman. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara usia (p=0,001), Berat badan (0,037), tinggi badan (0,009), aktivitas kerja (p=0,03), asupan energi (p=0,001), protein (p=0,007), lemak (0,001), dan karbohidrat (0,005) dengan produktivitas kerja Tingkat pengetahuan gizi,aktivitas fisik dan status gizi lebih tidak memiliki hubungan dengan produktivitas kerja.