HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KAPASITAS FUNGSIONAL PADA PASIEN HIV/AIDS RAWAT INAP DI INSTALASI PERAWATAN INTERMEDIET PENYAKIT INFEKSI (IPIPI) RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
Main Author: | ANANDA ZAHRAH SECTIO NUGRAHENY, 101411231037 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/90153/1/FKM.GZ.43-19%20Nug%20h%20abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/90153/2/FKM.GZ.43-19%20Nug%20h%20daftar%20isi.pdf http://repository.unair.ac.id/90153/3/FKM.GZ.43-19%20Nug%20h%20daftar%20pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/90153/4/FKM.GZ.43-19%20Nug%20h.pdf http://repository.unair.ac.id/90153/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Kekuatan otot merupakan salah satu indikator risiko kematian pada pasien HIV/AIDS. Kekuatan otot dapat diukur dengan berbagai cara salah satunya pengukuran kekuatan genggaman tangan. Salah faktor yang dapat mempengaruhi kekuatan genggaman tangan yaitu status gizi. Berdasarkan perjalanan penyakitnya, pasien HIV/AIDS rentan mengalami malnutrisi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara status gizi dengan kapasitas fungsional pada pasien HIV/AIDS rawat inap di IPIPI RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancang bangun cross-sectional. Sampel penelitian sebesar 16 orang yang ditentukan dengan cara purposive sampling selama penelitian berlangsung. Pengumpulan data meliputi pencatatan data rekam medis, food recall 2x24 jam, pengukuran kekuatan genggaman tangan, dan pengisian kuesioner mengenai karakteristik responden yang tidak tercantum dalam rekan medis. Data yang didapat dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata IMT responden yaitu 19,19±2,48 kg/m2 dengan kategori status gizi normal; sebanyak 18,75% pasien memiliki statusgizi kurang tingkat berat; 25,00% pasien status gizi kurang tingkat ringan dan tidak ada pasien terdeteksi sebagai status gizi lebih. Rata-rata kekuatan genggaman tangan sebesar 20,58±10,60 kg dan sebanyak 43,75% mempunyai kapasitas fungsional rendah. Hasil analisis korelasi Pearson menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara status gizi dengan kapasitas fungsional pasien HIV/AIDS rawat inap (r = 0,478; p = 0,061). Kesimpulan dari penelitian ini adalah status gizi kurang masih menjadi masalah kesehatan pada pasien HIV/AIDS rawat inap. Hubungan signifikan antara status gizi dan kapasitas fungsional terutama ditemukan pada pasien dengan tingkat pendidikan lanjut dan memiliki infeksi oportunistik pernapasan. Diperlukan adanya intervensi serta monitoring dan evaluasi terhadap faktor-faktor yang memengaruhi status gizi maupun kapasitas fungsional terutama perkembangan penyakit pasien sehingga tidak terjadi penurunan status kesehatan.