Daftar Isi:
  • Hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Prevalensi hipertensi pada perempuan cenderung lebih tinggi daripada laki-laki. Salah satu faktor penyebab hipertensi adalah asupan tinggi natrium. Beberapa makanan sumber natrium berasal dari makanan kemasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan kebiasaan membaca label gizi dan konsumsi natrium dengan kejadian hipertensi pada wanita usia ≥40 tahun di Desa Modong, Kecamatan Tulangan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik, menggunakan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian ini sebesar 70 orang, dimana dipilih secara acak menggunakan systematic random sampling. Pengumpulan data meliputi kuisioner tentang identitas responden dan faktor hipertensi, kuisioner Self Reporting Questionnaire (SRQ), Kuisioner food recall 3x24 hours, kuisioner Semi Qualitatif Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ), kuisioner Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ), kuisioner kebiasaan membaca label gizi dan pengukuran tekanan darah. Analisis data menggunakan uji chi square dan uji korelasi pearson dengan tingkat signifikansi <0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara kebiasaan membaca label gizi dengan kejadian hipertensi (p=0,579), sedangkan antara konsumsi natrium dengan kejadian hipertensi terdapat hubungan dengan nilai p sebesar 0,002 dan terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan membaca label gizi (p=0,023) dengan konsumsi natrium. Kesimpulan dari penelitian ini adalah semakin tidak pernah membaca label gizi, resiko kelebihan asupan natrium semakin tinggi. Semakin tinggi asupan natrium, maka resiko terjadinya hipertensi semakin meningkat. Untuk mencegah peningkatan prevalensi hipertensi pada wanita usia ≥40 tahun, perlu adanya peningkatan kesadaran melalui pendidikan gizi terkait kebiasaan membaca label dan asupan yang meningkatkan tekanan darah.