HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI SEIMBANG, KEBIASAAN OLAHRAGA, DURASI TIDUR, PEER INFLUENCE, INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL, DAN KEBIASAAN KONSUMSI FASTFOOD DENGAN STATUS GIZI REMAJA DI SMAN 6 SURABAYA
Main Author: | FRANSISKA SABATINI SETIAWATI, 101511233004 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/90111/1/FKM.GZ.31-19%20Set%20h%20abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/90111/2/FKM.GZ.31-19%20Set%20h%20daftar%20isi.pdf http://repository.unair.ac.id/90111/3/FKM.GZ.31-19%20Set%20h%20daftar%20pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/90111/4/FKM.GZ.31-19%20Set%20h.pdf http://repository.unair.ac.id/90111/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Status gizi pada remaja dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor eksternal dan faktor internal. Fakor internal adalah faktor yang menjadi dasar pemenuhan tingkat kebutuhan gizi seseorang, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri seseorang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan tentang gizi seimbang, kebiasaan olahraga, durasi tidur, peer influence, intensitas penggunaan media sosial, dan kebiasaan konsumsi fastfood dengan status gizi remaja SMAN 6 Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasioanl analitik dengan menggunakan desain cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X dan XI SMA Negeri 6 Surabaya sebanyak 614 siswa. Besar sampel penelitian adalah sebanyak 133 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Analisis bivariat data menggunakan uji spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara citra pengetahuan gizi seimbang dengan status gizi siswa (p=<0,001), ada hubungan antara kebiasaan olahraga dengan status gizi siswa (p=0,024), dan ada hubungan antara intensitas penggunaan media sosial dengan status gizi siswa (p=0,023). Tidak ada hubungan antara durasi tidur dengan status gizi siswa (p=0,704), tidak ada hubungan antara peer influence dengan status gizi siswa (p=0,313), dan tidak ada hubungan antara kebiasaan konsumsi fastfood dengan status gizi siswa (p=0,755). Dalam hal ini siswa telah memiliki pengetahuan gizi seimbang yang baik namun siswa diharapkan dapat menerapkan pengetahuan tersebut. Siswa memiliki kebiasaan olahraga yang rendah namun, memiliki intensitas penggunaan media sosial yang tinggi. Siswa disarankan untuk meningkatkan kebiasaan olahraga dan menggunakan media sosial seperlunya saja. Diharapkan pihak SMA Negeri 6 Surabaya mengadakan pengukuran status gizi pada siswa yakni berat badan dan tinggi badan secara rutin dengan bekerjasama dengan Puskesmas setempat.