Daftar Isi:
  • Kualitas makanan merupakan salah satu bagian penting untuk kesehatan manusia. Seringkali masalah kesehatan berhubungan dengan higiene dan sanitasi makanan yang kurang baik. Makanan yang di konsumsi baik di rumah sendiri, kantin sekolah, maupun di pedagang kaki lima. Usia yang rentan terhadap penyakit demam tifoid adalah usia 5-14 tahun yang merupakan usia anak sekolah. Saat Sekolah siswa dapat memenuhi kebutuhan makanannya dengan membeli makanan jajanan yang dijual di kantin maupun pedagang makanan jajanan yang berjualan di wilayah sekolah. Sehingga kualitas makanan di sekolah akan berpengaruh pada kesehatan siswa yang membeli makanan di sekolah tersebut. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian observasional dengan rancang bangun cross sectional.Sampel dalam penelitian ini adalah 10 penjual makanan jajanan dan anak sekolah berjumlah 70 siswa yaitu SD kelas 4,5,6 dan MTs kelas 7 dan 8. Data di analisis secara deskripsif untuk mengetahui bagaimana higiene sanitasi makanan jajanan, bakteri salmonella typhi pada makanan jajanan, higiene siswa serta demam tifoid yang pernah dialami oleh siswa. Dilakukan uji Chi-square untuk mengetahui hubungan higiene dan kebiasaan jajan siswa di sekolah dengan kejadian demam tifoid pada siswa yang menjadi sampel penelitian saja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat higiene penjual makanan jajanan, sanitasi makanan jajanan, dan fasilitas sanitasi yang belum memenuhi syarat. Terdapat siswa yang pernah mengalami kejadian demam tifoid selama tiga bulan terakhir yaitu bulan Maret-Mei 2019. Terdapat hubungan bermakna antara higiene siswa dengan kejadian demam tifoid pada siswa (p=0,000). Tidak ada hubungan antara kebiasaan jajan siswa di sekolah dengan kejadian demam tifoid pada siswa (p=0,676). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat higiene penjual makanan jajanan, sanitasi makanan jajanan, dan fasilitas sanitasi belum memenuhi syarat. Terdapat hubungan antara higiene siswa dengan kejadian demam tifoid pada siswa. Sebaiknya pihak sekolah perlu meningkatkan pengawasan terhadap penjual makanan jajanan yang berjualan di wilayah sekolah dan penyuluhan kepada siswa tentang higiene siswa dan efek yang ditimbulkan jika kurang memperhatikan kebersihan individu.