PEMODELAN METODE ARIMA-ARCH (Autoregressive Integrated Moving Average- Autoregressive Conditional Heteroscedasticity ) DALAM MERAMALKAN JUMLAH KASUS ISPA DI PUSKESMAS JAGIR SURABAYA

Main Author: MOCH. FITRIAWAN EKA SAPUTRA, 101511133219
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/90073/1/FKM.256-19%20Sap%20p%20abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/90073/2/FKM.256-19%20Sap%20p%20daftar%20isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/90073/3/FKM.256-19%20Sap%20p%20daftar%20pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/90073/4/FKM.256-19%20Sap%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/90073/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Infeksi Saluran Penafasan Akun atau ISPA masih menjadi salah satu masalah yang serius. Penelitian ini akan menggunakan jumlah kasus ISPA di Puskesmas Jagir Surabaya sebagai salah satu variabel untuk memodelkan dan meramalkan dengan menggunakan metode ARIMA-ARCH (Autoregressive Integrated Moving Average- Autoregressive Conditional Heteroscedasticity). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengaplikasikan metode ARIMA-ARCH (Autoregressive Integrated Moving Average- Autoregressive Conditional Heteroscedasticity) untuk memodelkan dan meramalkan jumlah kasus ISPA di Puskesmas Jagir Surabaya pada tahun 2019-2020. Penelitian ini merupakan penelitian non reaktif dengan menggunakan data sekunder dengan varaiabel dependen adalah jumlah kasus ISPA dan variabel independen adalah waktu. Data jumlah kasus ISPA didapatkan dengan cara mencatat dari laporan ICD X mulai bulan September 2013 hingga Desember 2018 Hasil dari Pemodelan dengan metode ARIMA-ARCH didapatkan 1 model yaitu model ARIMA (2,0,1) - ARCH (1) dengan persamaan yangmana model tersebut nantinya akan digunakan untuk melakukan peramalan pada tahun 2019-2020. Hasil dari peramalan untuk jumlah kasus ISPA pada tahun 2019 terjadi kenaikan sebesar 10629 kasus dan pada tahun 2020 terjadi penurunan sebesar 9477 kasus. Hasil peramalan jumlah kasus ISPA di Puskesmas Jagir Surabaya tahun 2019-2020 diharapkan dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan untuk membuat program dan kebijakan baru dengan melihat permasalahan yang ada, agar kasus ISPA di Puskesmas Jagir Surabaya dapat teratasi dengan baik dan tepat sasaran dalam menangani kasus tersebut.