HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TINGKAT KECUKUPAN ZAT GIZI MIKRO DENGAN KEJADIAN PREMENSTRUAL SYNDROME (PMS) PADA MAHASISWI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA

Main Author: LAILATUL MASRUROH, 101511133212
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/90070/1/FKM.253-19%20Mas%20h%20abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/90070/2/FKM.253-19%20Mas%20h%20daftar%20isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/90070/3/FKM.253-19%20Mas%20h%20daftar%20pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/90070/4/FKM.253-19%20Mas%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/90070/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Premenstrual syndrome (PMS) merupakan kumpulan gejala yang terdiri dari gejala fisik, gejala emosional dan gejala perilaku seorang wanita menjelang masa menstruasi, yang biasanya terjadi pada 7-10 hari sebelum datangnya menstruasi. Gejala yang timbul dapat menyebabkan gangguan pada aktivitas dan memengaruhi tingkat produktivitas seseorang. PMS dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu status gizi dan asupan zat gizi mikro seperti kalsium, magnesium, dan vitamin B6. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan status gizi dan tingkat kecukupan zat gizi mikro (kalsium, magnesium, dan vitamin B6) dengan kejadian premenstrual syndrome (PMS) pada mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Penelitian ini menggunakan studi cross sectional. Sampel terdiri dari 83 orang mahasiswi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga tahun angkatan 2015-2017. Pengumpulan data menggunakan pengukuran berat badan dan tinggi badan untuk mendapatkan variabel status gizi, pengisian form Food Recall 2x24 jam untuk mendapatkan variabel tingkat kecukupan zat gizi mikro (kalsium, magnesium, dan vitamin B6) dan kuesioner SPAF (Shortened Premenstrual Assessment Form) untuk mendapatkan variabel kejadian Premenstrual Syndrome (PMS). Data dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 53% mahasiswi mengalami PMS ringan dan 47% mengalami PMS sedang. Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa ada hubungan antara status gizi (p=0,012) dengan Premenstrual Syndrome (PMS) dan tidak ada hubungan antara zat gizi mikro (kalsium (p=0,878), magnesium (p=1), & vitamin B6 (p=1)) dengan kejadian Premenstrual Syndrome (PMS). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan Premenstrual Syndrome (PMS) dan tidak ada hubungan antara zat gizi mikro dengan kejadian Premenstrual Syndrome (PMS).